Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Rumah Warga Sragen Dilempar 2 Molotov, Pelaku Masih Misterius

Kompas.com - 27/06/2023, 14:06 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Rumah warga di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dilempar bom molotov pada Minggu (25/6/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

Awalnya, penghuni rumah yang tengah tertidur dikagetkan dengan suara ledakan dua kali dari luar rumah.

Kemudian, penghuni rumah itu keluar dan mendapati api sudah berkobar di teras rumahnya.

Beruntung, kejadian tersebut langsung diketahui warga sehingga api tidak membesar dan berhasil dipadamkan.

Baca juga: Rumah Bacaleg PKB Bengkulu Tengah Dilempar Molotov

Kronologi kejadian

Kapolsek Tangen, Kompol Moh Zaeni membenarkan kejadian tersebut.

Pelemparan bom molotov itu terjadi di rumah warga bernama Anis di Desa Katelan, Kecamatan Tangen.

Dia mengatakan, sebelum kejadian rumah dalam kondisi sepi karena penghuninya tengah tertidur.

Namun, tiba-tiba dari luar rumah terdengar bunyi ledakan sebanyak 2 kali sehingga membuat penghuni rumah terbangun.

Penghuni rumah pun keluar dan mendapati depan pintu garasi rumahnya sudah terbakar api.

"Pada pukul 00.30 WIB, penghuni rumah yang tidur di dalam rumah mendengar suara 'duaarrr' sebanyak 2 kali," ungkap dia, Senin (26/6/2023) dikutip dari TribunSolo.com.

"Kemudian, penghuni rumah tersebut keluar dan melihat api sudah berkobar," tambah dia.

Lantas, penghuni rumah tersebut kemudian meminta tolong warga sekitar untuk memadamkan api.

Tidak dibutuhkan waktu lama untuk membuat api tersebut padam, sehingga api tidak sempat membesar.

"Atas kejadian tersebut menimbulkan bekas bakar pada pintu garasi rumah dan tidak ada korban jiwa," ujar dia.

2 bom molotov

Dari penyelidikan polisi, terdapat dua bom molotov yang terbuat dari botol kaca sudah berisi bahan bakar.

Selain bahan bakar, bom molotov juga berisi busi sepeda motor hingga mur baut.

"Satu botol sirup diduga berisi bensin, sedangkan botol lainnya berisi bahan bakar pertalite, juga ada busi sepeda motor dan mur baut," terang dia.

Belum diketahui siapa pelaku dan motif pelemparan bom molotov tersebut.

Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Baca juga: Detik-detik Pria Serang Kantor JNE Magelang, Pelaku Lempar Molotov hingga Setrum Karyawan

Dia menyebut pihaknya sudah memeriksa empat orang saksi dalam kasus tersebut.

"Usai menerima laporan kejadian tersebut, kami sudah memeriksa 4 orang saksi, yang terdiri dari tetangga dan penghuni rumah, serta warga Jenar yang membantu memadamkan api," ungkap dia.

Sumber: TribunSolo.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com