Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD NTB Ajukan Anggaran Rp 20 Miliar Antisipasi Dampak Kekeringan

Kompas.com - 21/06/2023, 17:13 WIB
Andi Hartik

Editor

MATARAM, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mengantisipasi dampak kekeringan yang berisiko melanda wilayah itu. Salah satunya adalah dengan mengajukan anggaran sebesar Rp 20 miliar ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi mengatakan, anggaran penanggulangan bencana kekeringan di daerah minim sehingga butuh suntikan dana dari pemerintah pusat.

"Kita usulkan ke pusat itu Rp 20 miliar," kata Ahmadi di Mataram, Rabu (21/6/2023), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Kekeringan, 30 Desa di Dompu NTB Berisiko Krisis Air Bersih

"Kalau kita bicarakan anggaran bukan hanya kita, semua daerah juga sama. Minim semua," jelasnya.

Ahmadi berharap, BNPB segera merealisasikan usulan anggaran itu karena sesuai prediksi puncak musim kemarau di NTB akan terjadi pada Juli dan Agustus.

"Mudah-mudahan usulan kita ini diterima BNPB dan begitu puncak bulan kemarau Juli dan Agustus anggaran keluar," kata Ahmadi.

Baca juga: Persediaan Air Menyusut, Petani di Dompu Diimbau Tidak Menanam Padi

Nantinya, anggaran itu akan digunakan untuk operasional mobil tangki yang akan mendistribusikan air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan. Anggaran itu juga untuk membiayai honor petugas.

"Itu semua harus disiapkan dengan baik," ujarnya.

Menurut Ahmadi, ada sejumlah daerah yang sering dilanda kekeringan. Di Pulau Lombok, daerah yang kerap dilanda kekeringan meliputi Sekotong di Lombok Barat, Praya Barat Daya, Praya Timur di Lombok Tengah, Jerowaru, Keruak, serta Pringgabaya di Lombok Timur.

Sementara di Pulau Sumbawa, daerah dengan risiko kekeringan meliputi Moyo dan Moyo Hilir di Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Dompu. Kemudian di wilayah Sape dan Wera di Kabupaten Bima.

"Setiap tahun di situ aja operasional mobil tangki," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com