CILACAP, KOMPAS.com - Tiga desa di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
Ketiga Desa itu adalah Bojong, Kecamatan Kawunganten, Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan dan Desa Matenggeng, Kecamatan Dayeuhluhur.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Erna Suharyati mengatakan, wilayah paling parah terdampak yaitu di Desa Bojong.
Baca juga: Seluruh Jabar Terancam Kekeringan, Paling Rawan Daerah Pantura
Menurut Erna, selepas pukul 13.00 WIB air sumur di wilayah tersebut mulai berkurang. Selain itu, airnya juga mengalami perubahan warna dan rasa.
"Memang yang cukup parah itu Kawunganten, karena kontur tanahnya. Ketika memasuki musim kemarau, air di sumur berkurang, keruh dan pahit," kata Erna kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Hanya Andalkan Air Hujan, 1.299 Hektar Lahan Pertanian di Bandung Barat Terancam Kekeringan
Dengan kondisi itu, maka air sumur hanya digunakan untuk mandi dan mencuci. Adapun untuk keperluan memasak memgandalkan kiriman air dari BPBD.
"Kami salurkan air itu sesuai permintaan dari desa untuk mengantisipasi jangan sampai kondisi tersebut membuat mereka sakit," ujar Erna.
Sampai saat ini, kata Erna, BPBD telah mengirimkan air bersih ke desa tersebut sebanyak sembilan tangki dengan kapasitas masing-masing 5.000 liter.
Adapun secara keseluruhan, BPBD telah menyalurkan 13 tangki atau 65.000 liter air bersih untuk tiga desa yang mengalami kekeringan.
"Untuk mengantisipasi kekeringan kami sudah menyiapkan air bersih sebanyak 730 tangki untuk disalurkan kepada warga dengan anggaran Rp 53 juta," jelas Erna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.