PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) terus mendorong masyarakat untuk menanam padi di lahan gambut melalui program Demfarm Budidaya Tanaman Padi di Lahan Gambut Pasang Surut.
Demfarm merupakan usaha tani dengan penerapan teknologi pertanian yang dilakukan secara kelompok.
Hal tersebut menurut Sekretaris BRGM, Ayu Dewi Utari sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Baca juga: Lahan Gambut di Rokan Hulu Riau Terbakar, Petugas Tempuh 70 Km Padamkan Api
Salah satu daerah yang menjadi fokus BRGM untuk mengembangkan program tersebut adalah di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.
Ayu mengatakan, lahan gambut di Desa Talio Hulu sudah lama beralih fungsi menjadi sawah. Namun, karena tidak dikelola dengan baik maka, tidak terlalu produktif dan terkesan terbengkalai.
"Daerah ini sudah menjadi sawah sejak 41 tahun yang lalu, tapi karena inputnya besar dan tenaganya besar dan gambut itu memberikan hasil yang kecil. Nah disitulah kami BRGM diminta untuk membuat model bagaimana pengelolaan sawah di lahan gambut ini," ujar Ayu saat mengunjungi Desa Talio Hulu, Kamis (15/6/2023).
Program Demfarm ini ujar Ayu juga menjadi bagian dari Food Estate yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.
Untuk saat ini, walaupun luasan lahan gambut yang dikelola BRGM tidak terlalu luas, namun sudah berdampak positif kepada masyarakat, khususnya petani di Desa Talio Hulu.
Sejauh ini, BRGM telah mengerjakan program ini secara bertahap, mulai tahap satu saat pandemi Covid-19 mulai melanda hingga kini masuk pada tahap dua dengan cakupan ratusan hektar lahan gambut yang sudah terkelola.
Baca juga: 5 Hektare Lahan Gambut di Kawasan Ring 1 Bandara Syamsudin Noor, Kalsel, Terbakar
"Tahap satu kita kelola 123 hektar, tahap dua 135 pada tahun 2020 hingga 2021 dan sekarang sudah menjadi 256 hektar. Dari situ memang terbukti bahwa mengelola lahan gambut untuk sawah itu bisa," ucapnya.
Ayu mengakui secara kuantitas, hasil padi dari lahan gambut tidak sebanyak hasil lahan mineral atau sawah secara umum. Tapi padi lahan gambut memiliki kualitas yang lebih baik.
Untuk itu, BRGM saat ini masih mencari formulasi bagaimana hasil padi dari petani lahan gambut bisa terdistribusi dengan baik dan bernilai jual tinggi.
"Nah ini yang coba nanti kita dekati apakah hasilnya akan diambil pemerintah daerah, jadi ini kan terkelola sehingga meningkatkan semangat masyarakat, ternyata sawahnya menghasilkan, ekonominya terpenuhi," imbuhnya.
Keberhasilan program Demfarm Budidaya Tanaman Padi di Lahan Gambut Pasang Surut sambung Ayu betul-betul berdampak positif pada pencegahan karhutla dan pemulihan ekonomi pasca Covid-19 merebak.
Lahan gambut di Desa Talio Hulu dan sekitarnya diakui Ayu memang menjadi langganan karhutla jika musim kemarau melanda.
Baca juga: Menghijaukan Gambut dengan Kayu Putih
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.