Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

25 Ha Hutan dan Lahan Gambut di Bengkalis Riau Terbakar, 2 Hari Api Belum Padam

Kompas.com - 20/03/2023, 06:42 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda Kabupaten Bengkalis, Riau, Minggu (19/3/2023).

Upaya pemadaman dilakukan tim gabungan dari Polres Bengkalis, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, dan dibantu warga tempatan.

Kepala Bidang Humas (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Riau, Kombes Sunarto mengatakan, lokasi karhutla terdapat di Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan, Bengkalis.

Baca juga: Kronologi Polisi Tangkap Pelaku TPPO di Bengkalis Riau, 3 TKI Ilegal Berhasil Diselamatkan

Memasuki hari kedua, api belum padam. Petugas masih terus berupaya memadamkan titik api.

"Kebakaran terjadi sejak kemarin, Sabtu (18/3/2023). Area lahan yang terbakar terbilang luas, yakni mencapai kurang lebih 25 hektar," sebut Sunarto dalam keterangan tertulis, Minggu.

Sunarto menyebut, upaya petugas di lapangan dalam melakukan pemadaman karhutla tidak mudah.

Sebab, lahan yang terbakar merupakan gambut, vegetasinya terdiri dari akasia dan semak belukar yang mudah terbakar.

Baca juga: Kado Pahit Ulang Tahun Lampung, Pencemaran Laut hingga Kebakaran Hutan

Belum lagi tiupan angin yang kencang, membuat petugas dikerumuni asap.

"Di lokasi kebakaran cuaca terik, angin kencang yang membuat kepulan asap pekat. Namun, petugas tetap berupaya memadamkan api," sebut Sunarto.

Dia mengatakan, petugas gabungan berupaya mematikan kepala api, agar tidak semakin meluas.

Dari ratusan petugas gabungan yang dikerahkan, mereka dibagi di beberapa titik.

Ada yang memadamkan api menggunakan mesin pompa air, namun ada juga secara manual menggunakan kayu.

"Petugas juga dibantu alat berat eskavator untuk membuat sekat, supaya api tidak merembet hingga lebih luas lagi," kata Sunarto.

Dia mengungkapkan, lokasi kebakaran sulit dijangkau. Tidak ada akses jalan menuju ke sana.

Untuk mencapai titik api, petugas harus menerobos semak belukar sambil memukul dan menjinjing peralatan pemadam.

"Sebagian api sudah ada yang padam. Namun, sisa api di dalam gambut masih ada. Makanya petugas harus memastikan api benar-benar padam. Petugas pantang pulang sebelum padam," tukas Sunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com