Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Bupati Bandung soal 7 Tuntutan Pedagang Pasar Banjaran yang Tolak Revitalisasi

Kompas.com - 15/06/2023, 19:52 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bupati Bandung Dadang Supriatna melakukan audiensi dengan para pedagang Pasar Banjaran yang menolak revitalisasi di Komplek Pemda Kabupaten Bandung, pada Kamis (15/6/2023).

Dadang mengatakan, dalam pertemuan itu, pihak pedagang yang kontra menyampaikan 7 tuntutan terkait revitalisasi Pasar Banjaran.

"Setelah saya ketemu sebagian pedagang pasar yang belum setuju. Ternyata memang ada 7 poin yang diusulkan," katanya ditemui usai audiensi, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Pasar Relokasi di Kota Batu Terbakar, 7 Kios Ludes

Berikut tujuh tuntutan para pedagang:  

  1. Para pedagang menginginkan revitalisasi pasar melalui APBD atau APBN. 
  2. Para pedagang meminta harga kios disesuaikan.
  3. Para pedagang meminta kompensasi terkait pembangunan pasar pasca kebakaran.
  4. Para pedagang yang tergabung dalam Kelompok Warga Pedagang Pasar (Kerwappa) dilibatkan dalam pengawasan.
  5. Para pedagang meminta pembayaran kios bisa dibayarkan setelah selesai dibangun.
  6. Para pedagang meminta kebijakan khusus terkait keterlibatan Kerwappa.
  7. Para pedagang meminta dilibatkan dalam pengelolaan pasar nantinya.

Dari ketujuh tuntutan tersebut, Bupati Bandung Dadang Supriatna hanya menjawab poin pertama. 

Menurutnya, saat ini APBD Kabupaten Bandung tidak mencukupi untuk membangun pasar yang representatif.

Baca juga: Pelintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Permanen, Ini Alasannya

"Nah saya sampaikan juga tadi, saat ini APBD kita tidak mampu membangun pasar yang representatif," ujarnya.

Kondisi Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang sudah ditutupi oleh pagar seng sejak Ssnin lalu. Meski begitu pada Kamis (8/6/2023) para pedagang yang menolak relokasi masih tetap bertahan dan berjualan.KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Kondisi Pasar Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang sudah ditutupi oleh pagar seng sejak Ssnin lalu. Meski begitu pada Kamis (8/6/2023) para pedagang yang menolak relokasi masih tetap bertahan dan berjualan.

Kendati begitu, Dadang menilai adanya dialog tersebut merupakan langkah untuk mendapatkan titik terang.

Bahkan, ia mempersilahkan pedagang yang menolak agar intens bsrkomunikasi dengannya, hingga ada solusi.

"Nah ini sudah ada titik terang kalau pendapat saya. Tinggal di sini apakah misalkan menyetujui harganya berapa segala macem, saya juga menyampaikan kalau sekarang para pedagang yang belum sepakat pada saat ini silahkan komunikasi langsung dengan saya. Saya buka ruang komunikasi, silakan. Sehingga ada titik temu dan solusi," bebernya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com