Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pj Gubernur Banten Bakal Bantu Warga Baduy Hapus Sinyal Internet dari Wilayahnya

Kompas.com - 13/06/2023, 22:04 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar yang juga sebagai bapak gede mengaku akan membantu pimpinan adat Baduy untuk menghapus sinyal internet dan konten negatif di wilayahnya.

Namun, penghapusan sinyal internet akan melihat terlebih dahulu sisi positif dan negatifnya dari kebijakan tersebut.

"Ya itu tergantung sudut pandang cara kita menyimpulkan. Sudut pandang itu kalau kita berfikir pada sisi positif jadi positif, kemudian dari sisi negatif ada negatif. Keberimbangan dari kemanfaatan positif dan megatif menjadi sudut pandang," kata Al Muktabar kepada Kompas.com di Pendopo Gubernur Banten, Serang. Selasa (12/6/2023).

Baca juga: Penggunaan HP Dilarang di Baduy, Pengunjung Diminta Patuhi Aturan Adat

Namun, Al Muktabar mengaku akan mencari tahu dan berdialog terlebih dahulu dengan pimpinan adat Baduy dan Kementrian Komunikasi dan Informatika Ri.

Hal itu dilakukan agar semuanya berjalan baik sesuai dengan yang diharapkan bersama.

"Saya sedang mengkomunikasikannya dengan saudara saudara kita baik di baduy kepada kementrian terkait (Kominfo), dan Gubernur sebagai bapak gede oleh saudara kita di Baduy perlu komunikasi lebih dalam soal itu," ujar dia.

"Makannya kita akan komunikasikannya. tentu kita akan melihat asas kemanfaatan dan kebaikannya untuk semua," sambung dia.

Baca juga: Suku Baduy Terancam Kehilangan Satu Generasi karena Ponsel Pintar

Sementara itu, Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Banten Virgojanti mengaku menghormati permintaan dan tuntutan dari warga Baduy menjadikan wilayah tanah ulayat menjadi blankspot internet.

"Mangga silakan, kalau itu mah kewenangan puun (pimpinan adat). Hanya area (Baduy dalam) itu saja yang dibebaskan dari jaringan seluler, karena mereka punya pertimbangan sendiri," kata Virgojanti.

 

Sebelumnya, hasil musyawarah antar barisan kolot di Baduy menghasilkan dua poin permintaan kepada pemerintah.

Poin pertama adalah permohonan penghapusan sinyal internet, atau mengalihkan pemancar sinyal (tower), agar tidak diarahkan ke wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah.

Baca juga: 4 Fakta Warga Baduy Minta Sinyal Internet dan Aplikasi Negatif Dihapus

Mereka ingin Tanah Ulayat Baduy menjadi wilayah yang bersih dari sinyal internet (blankspot area internet).

Kemudian poin kedua permohonan untuk membatasi, mengurangi atau menutup aplikasi, program dan konten negatif pada jaringan internet yang dapat mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Tembok Penahan Kapela di Ende Ambruk, 2 Pekerja Tewas

Regional
Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Kekecewaan Pedagang di Pasar Apung 3 Mardika, Sudah Bayar Rp 30 Juta tapi Dibongkar

Regional
El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

El Nino Geser Pola Tanam, Bupati Blora Apresiasi Bantuan 164 Pompa Air dari Kementan

Regional
Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Pabrik Narkoba di Rumah Elit Surabaya Ternyata Jaringan Malaysia, Produksi 6,87 Juta Butir Obat Terlarang

Regional
Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Tiga Kader dan Seorang Kades Berebut Rekomendasi PDI-P Maju Pilkada Serentak 2024 di Sukoharjo, Siapa Saja Mereka?

Regional
Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Nabung Bertahun-tahun, Penjual Air Galon Isi Ulang Ini Akhirnya Bisa Naik Haji

Regional
Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Di Workshop International WWF 2024, Danny Pomanto Bahas Sombere' dan Smart City

Regional
Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Eks Pimpinan Bank Pelat Merah di Riau Ditangkap, Diduga Korupsi Dana KUR Rp 46,6 M

Regional
Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Eks Dirut BUMD Sumsel Dituntut 4,5 Tahun Penjara Terkait Dugaan Korupsi 18 M

Regional
Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Eks Wakil Ganjar Pranowo Jadi Orang Pertama yang Daftar Penjaringan Pilkada Jateng di PDI-P

Regional
Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani

Regional
Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Sakit Hati, Pria di Magelang Otaki Pembakaran Motor dan Pencurian Mobil

Regional
Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Kronologi Pria Bunuh Kakek dan Cucu di Situbondo, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com