Saat ditemui Kompas.com, Asisten Manajer Keuangan dan Umum PLN UPDK Jambi Muhammad Burhanuddin mengatakan, PLTU tidak beroperasi lagi dan sekarang jadi perusahaan palet kayu.
Selain itu pembangkit lain sudah tidak beroperasi dan tinggal PLTG 2x50 MW milik PT Eramas Persada Energi (EPE)
“Itu juga rencana akan dipindahkan,” katanya.
Dia menceritakan, PT EPE sempat menjanjikan pada warga untuk melakukan pembebasan lahan.
Namun hal itu mendahului PLN dan mereka mengingatkan bahwasanya PT Eramas bekerja di bawah PLN. Mereka tidak boleh bergerak mendahului kerja PLN.
Selanjutnya warga bertemu PLN dan Burhanuddin mengatakan pihaknya hanya bisa mengganti kerusakan yang jaraknya 100 meter dari dinding, salah satu batasnya adalah rumah milik Era.
Namun tiba-tiba warga terkejut karena PLN membeli gudang beras yang sama sekali tidak dibahas dalam persoalan ganti rugi.
“Itu memang PLN yang membeli tapi bukan kami, tapi PLN unit lain, UPPJ. Bagian yang mengurusi proyek,” katanya. Burhanuddin pihak tersebut tidak tahu menahu urusan pihaknya dengan warga.
Selanjutnya Burhanuddin mengatakan, pihaknya tidak bisa mengganti rugi dengan pembebasan lahan seluruhnya.
Alasannya karena mereka tidak punya aturan yang membuat mereka bisa melakukan pembebasan lahan.
Lalu berdasarkan dokumen amdal, jarak 100 meter dari dinding pembangkit yang bisa mereka bebaskan.
“Di luar jarak itu kami hanya bisa melakukan perbaikan,” katanya.
“Kecuali kalau warga menggugat melalui pengadilan dan pengadilan memutuskan untuk pembebasan lahan, itu baru bisa dilakukan, berapa pun anggarannya bisa dikeluarkan,” tambahnya.
Burhanuddin menyebut bantuan PLN ke nenek Hapsah juga bagian dari CSR (Corporate Social Responsibility). Mereka membantu perbaikan sumur, dinding dan mengecat sebagian rumahnya.
Setelah itu, PLTU PT Rimba Palma Sejahtera Lestari hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai klarifikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.