Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Bullying" Siswa SD Pindah ke SLB, Ini Kata Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang

Kompas.com - 05/06/2023, 14:40 WIB
Dian Ade Permana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sukaton Purtomo Priyatmo menegaskan, tidak ada perilaku bullying atau perundungan yang diterima Muhammad Firmansyah selama belajar di sekolah dasar (SD) negeri.

Menurut Sukaton, Firman sekolah di SD Pakis selama satu tahun.

"Selama sekolah tersebut, dia kesulitan menangkap materi pelajaran. Saat dilakukan tes, ternyata IQ siswa tersebut di bawah rata-rata," ungkap Sukaton pada Senin (5/6/2023).

Baca juga: Anaknya Pindah dari SD ke SLB, Suwadi: Saya Bersyukur Diberi Tahu Kondisinya

Karena IQ Firman di bawah rata-rata, saat kenaikan kelas, orangtuanya diberi tawaran, tetap di sekolah negeri atau pindah ke sekolah.

"Ini disampaikan demi keberlanjutan pendidikan siswa, dan orangtua memilih ke SLB mengingat kondisi anak," ujar Sukaton.

"Tidak ada pembulian itu, kalau siswa kelas 1 SD kemungkinan hanya saling ejek antara anak-anak. Kalau tahapnya sudah berlebihan, tentu guru mengingatkan," ungkapnya.

Menurut Sukaton, setelah di SLB, Firmansyah menunjukkan perkembangan yang baik.

"Dia dari kelas 2 sampai saat ini kelas 5, berarti bisa belajar dengan baik. Dukungan dari semua pihak harus terus diberikan demi pendidikan anak," ujar dia.

Sukaton menegaskan bahwa sekolah di Kabupaten Semarang menerapkan sistem inklusi.

Dengan demikian, semua siswa yang memiliki 'kekurangan' tetap bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan sebagai hak warga negara.

Baca juga: Viral Siswa Dibully Hingga Pindah Sekolah ke SLB, Orangtua: Anak Saya Sudah Nyaman

 

"Jadi tidak ada pembedaan, semua bisa bersekolah. Setelah jam pelajaran utama, siswa inklusi mendapat materi pembelajaran tersendiri," papar dia.

Sebelumnya diberitakan, video mengenai seorang siswa Muhammad Firmansyah viral di media sosial.

Dalam unggahan video tersebut disampaikan bahwa dia mendapat perundungan hingga pindah sekolah dari SD negeri ke SLB karena tidak bisa baca tulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com