LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Muhammad Hijazi Umar (65) tersenyum bangga ketika menceritakan sosok putranya, Ahmad Munjizun (32).
Jizun merupakan pemuda asal Desa Batunyala, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang berhasil meraih gelar doktor setelah merampungkan pendidikan S3 di North Carolina State University, Amerika Serikat.
Video pidato mengharukan Jizun saat kelulusannya sempat viral di media sosial. Dalam video itu, Jizun menceritakan masa kecilnya, beternak di sebuah desa di Lombok Tengah.
"Kalau Jizun ini memang dari sekolah dasarnya memang anaknya berprestasi, selalu dapat rangking di sekolahnya," ungkap Muhammad Hijazi saat ditemui di rumahnya di Desa Batunyala, Lombok Tengah, Senin (29/5/2023).
Hijazi mengungkapkan, putranya itu mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Desa Batunyala, tak jauh dari rumah mereka.
Pria kelahiran 1992 tersebut lalu melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTs) Model Praya dan melanjutkan ke jenjang berikutnya di Madrasah Aliyah (MA) Model Praya.
"Ini ada cerita dari guru Jizun masa SD, dia tidur di kelas, kemudian dibangunin dia disoal (diminta menjawab soal) oleh gurunya, anehnya dengan benar dia menjawab pertanyaan gurunya," kata Hijazi.
Baca juga: UIN Raden Intan Lampung Luluskan Doktor Non-Muslim Pertama, Ini Sosoknya
Hijazi menerangkan, Jizun mulanya memilih masuk di Fakultas Pendidikan mengambil jurusan Matematika, namun dia akhirnya berkuliah di Fakultas Peternakan (Faterna) di Universitas Negeri Mataram (Unram)
"Kan dia (Jizun) awalnya kepingin ambil jurusan Pendidikan Matematika, tapi malah enggak lulus di sana, malah lulus di peternakan. Waktu itu Jizun bilang, 'kalau memang enggak lulus Matematika ya memang saya gak diridhoi masuk jurusan itu', dan dia tetap kuliah di jurusan peternakan," kata Hijazi.
Baca juga: Anggota DPRD Lombok Tengah Ditangkap Saat Hendak Pesta Sabu
Jizun, kata sang ayah, aktif di organisasi.
Dia sempat menjabat sebagai Ketua MT An Nahl Faterna Unram dan Kepala Departemen PSDM BEM Unram serta di Formula (Forum Silaturahmi Mahasiswa Pemuda Lombok Tengah) dengan jabatan yang sama yakni Kepala Departemen PPSDM.
Di tahun 2013, Jizun berkesempatan untuk mengikuti sebuah program magang NTCA (Norther Territory Cattlemen’s Association) Indonesia-Australia Pastoral selama dua bulan di Australia.
“Di kampus dia mencoba mengikuti progam NTCA semacam praktik kerja lapangan (PKL) di Australia dan alhamdulillah Jizun lulus," kata Hijazi.
Jizun kemudian lulus dari Faterna Unram dengan IPK yang memuaskan pada April 2014.
Putranya lalu mendapat informasi mengenai beasiswa Australia Award Scholarship dan beasiswa LPDP ke Australia di University of Queensland Australia dengan konsen keilmuan ternak kuda.
Jizun kembali melanjutkan studi S3-nya di North Carolina State University, Amerika Serikat tahun 2019 dengan jurusan yang sama.
Kali ini Jizun mendapatkan beasiswa Fulbright dari Pemerintah Amerika Serikat.
"Jizun sempat cerita, waktu itu di Australia sempat diminta untuk S3 di Australia oleh dosennya, tapi Jizun memilih untuk ke Amerika agar dapat lebih banyak mengenal kebudayaan dan ilmu di berbagai negara," tutur Hijazi.
Hijazi membenarkan video pidato Jizun mengenai aktivitas beternak putranya di Desa Batunyala. Hijazi dan istrinya memang berprofesi sebagai peternak.
Kecintaan putranya pada hewan ternak memang sudah terlihat sejak Jizun masih kecil.
Putranya yang pendiam tersebut juga telaten memberi pakan dan memandikan ternak.
"Jizun membantu kami mengurus ternak sapi, sepulang sekolahnya biasanya juga menyabit rumput untuk pakan sapi dan kudanya. Dia paling suka mandikan kuda, dia sangat teliti sama kudanya," kata Hijazi.
Baca juga: Terima Kiriman 12 Kg Sabu dari Malaysia, 2 Pra di Lombok Tengah Ditangkap
Sebelumnya, video pidato Jizun pada acara kelulusan di North Carolina State University Amerika Serikat, viral di media sosial.
"Saya datang dari Indonesia, dari sebuah desa kecil, di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai seorang anak, saya tumbuh memelihara binatang, kuda dan sapi," ungkap Jizun dalam pidatonya.
Jizun tidak menyangka dirinya akan bisa mengenyam pendidikan S3 di Amerika, mengingat dia berasal dari perkampungan kecil di Lombok.
"Aku tidak tahu bahwa aku akan menjadi dokter suatu saat dalam hidupku, aku pun awalnya tidak bisa berbahasa Inggris," ungkap Jizun.
Doa dan kerja keras Jizun akhirnya mengantarnya meraih gelar doktor di Amerika Serikat.
"Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. Menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan dalam hidupmu," kata Jizun.
Pria kelahiran 1992 itu sempat terharu dan meneteskan air mata.
"Tinggal jauh dari rumah, aku tidak punya keluarga disini, tapi aku punya teman yang aku anggap keluarga, mereka di situ" ucap Jizun sambil menunjuk ke arah teman-temannya.
"Terima kasih atas pundak kalian untukku menangis saat aku down. Aku tahu bahwa laki-laki mestinya tidak menangis, tapi saat ini aku ingin menangis," sambungnya.
Dia juga berterima kasih pada orangtuanya di Lombok Tengah yang telah menjadikannya seperti saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.