LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com- Seorang pemuda asal Desa Batunyala, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) bernama Ahmad Mujizun (32) berhasil menyelesaikan pendidikan S3 di North Carolina State University Amerika Serikat.
Video pidato mengharukan Jizun saat kelulusan sempat diunggah dan viral di media sosial.
Baca juga: Kisah Inspiratif Founder AKSEL Membangun Startup di Usia Muda
Jizun menceritakan dirinya berasal dari desa yang terpencil di Indonesia. Masa kecil Jizun membantu orangtuanya beternak.
"Saya datang dari Indonesia, dari sebuah desa kecil, di pulau kecil bernama Lombok. Sebagai seorang anak, saya tumbuh memelihara binatang, kuda poni, dan sapi," ungkap Jizun dalam video pidato yang diunggah oleh akun resmi Biro Administrasi Pimpinan NTB @biroadpimntb.
Jizun tidak menyangka dirinya akan bisa mengenyam pendidikan doktor di Amerika.
Mengingat sebelumnya dia harus bekerja keras untuk menguasai bahasa Inggris lantaran tinggal jauh dari perkotaan.
Baca juga: Guru SD di Lombok Utara Ajak Murid Nonton Video Porno, Korban Disuruh Telanjang dan Direkam
"Aku tidak tahu bahwa aku akan menjadi doktor suatu saat dalam hidupku, aku pun awalnya tidak bisa berbahasa Inggris," ungkap Jizun.
Rasa percaya, doa, dan kerja keras mengantarkan dirinya mampu berdiri dan meraih gelar doktor di Amerika Serikat.
"Hari ini adalah bukti bahwa kerja keras dan kegigihan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan semakin baik. Menghasilkan sesuatu yang kamu tidak pernah bayangkan dalam hidupmu," kata Jizun.
Pria kelahiran 1992 itu sempat terharu dan meneteskan air mata.
"Tinggal jauh dari rumah, aku tidak punya keluarga di sini, tapi aku punya teman yang aku anggap keluarga, mereka di situ" ucap Jizun sambil menunjuk ke arah teman-teamnnya yang juga wisuda.
"Terima kasih atas pundak kalian untukku menangis saat aku down. Aku tahu bahwa laki-laki mestinya tidak menangis, tapi saat ini aku ingin menangis," sambung dia.
Jizun pun mengucapkan terima kasih untuk orangtuanya.
"Dan terakhir motivator dan inspirator terhebat dalam hidupku, yang selalu ada untukku tidak peduli seperti apa aku, tidur peduli seberapa buruk diriku, walau pun mereka tidak di sini secara fisik, mereka sedang memantau dari Indonesia, Ibu dan Ayahku dan semua saudaraku, keluargaku, terima kasih banyak banyak, telah mendukungku dan mengantarkanku di titik ini dan menjadikan diriku hari ini. Tanpa kalian, aku tidak akan berada di sini, hari ini," ungkap Jizun.
Baca juga: Kadinkes Sebut Air Telaga Warna Pink yang Jadi Rebutan Warga di Lombok Tengah Bisa Sebabkan Penyakit
Adik Jizun, Ahmad Inti Azi (28) membenarkan bahwa sang kakak berhasil menyelesaikan pendidikan di Amerika Serikat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.