LAMPUNG, KOMPAS.com - Sekelompok warga di Kabupatetn Way Kanan, Lampung, memilih memperbaiki jalan secara swadaya setelah bertahun-tahun mengakses rusaknya jalan provinsi ke kampung mereka.
Komunitas warga ini bahkan menyewa excavator dan membuat perencanaan sendiri lantaran jalan menuju kampung mereka tidak kunjung diperbaiki pemerintah setempat.
Aksi ini dilakukan oleh Gema Pijar yang merupakan akronim dari Gerakan Masyarakat Peduli Jalan Raya di Kampung Mesir Ilir, Kecamatan Bahuga, sejak awal 2023.
Baca juga: Soal Gubernur Lampung Tegur Wartawan Kompas TV, Kadiskominfo: Itu Hanya Bercanda
Salah satu anggota Gema Pijar, Wahyudi mengatakan, jalan menuju Kampung Mesir Ilir ini masuk jalan provinsi.
Kondisi jalan yang merupakan akses kampung ini berupa tanah yang bisa berubah lumpur saat hujan turun.
"Padahal ini kampung kelahiran Jenderal Musannif Ryacudu (pahlawan nasional)," kata Wahyudi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (16/5/2023) sore.
Baca juga: Takut Viral Lagi, Gubernur Lampung Minta Wartawan Hapus Video Liputan
Menurut Wahyudi, jalan tersebut sudah sering diperbaiki oleh pemerintah, namun kondisinya tidak pernah bertahan lama dan langsung rusak kembali.
Dia mengatakan, ada empat titik yang menjadi fokus perbaikan. Titik-titik tersebut termasuk penting dan rawan kecelakaan.
"Ada jalan yang aliran airnya mampet karena area jalan yang dipakai masyarakat untuk ke kebun. Alhamdulillah kita bikin gorong-gorong, yang tadinya menggenang bisa lewat lagi," kata Wahyudi.
Kemudian ada titik di mana aspal hasil perbaikan pemerintah mengelupas hingga sering membuat kecelakaan.
"Jalan itu banyak anak sekolah yang terjatuh," kata Wahyudi.
Jalan akses antar kecamatan pun turut diperbaiki, yaitu dari Kecamatan Pakuon Ratu hingga Karang Agung.
"Jadi jalan 1 Km yang Mesir Ilir ke Karang Agung itu tidak sampai, jadi tanggung sekali. Itu yang kami sayangkan. Padahal bisa dibilang gak bisa lewat mobil itu," kata Wahyudi.
Wahyudi mengatakan, semua ongkos perbaikan jalan merupakan swadaya dan sumbangan tokoh masyarakat serta pengusaha di kampung itu.
Uang hasil sumbangan itu kemudian digunakan untuk menyewa excavator dan keperluan saat perbaikan jalan.
"Excavator ini dipakai untuk meratakan jalan dahulu, soalnya gak rata antara bahu jalan dengan ruas jalannya," kata Wahyudi.
Wahyudi mengatakan, masyarakat berharap perbaikan jalan dilakukan secara total oleh pemerintah dengan peralatan yang lebih memadai.
"Harapan kami bisa segera dibeton supaya nggak cepat hancur," kata Wahyudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.