KOMPAS.com-Sebanyak 16 ekor sapi terjangkit Lumpy Skin Disease di Kabupaten Lampung Barat.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Yudha Setiawan mengatakan, kasus penyakit itu ditemukan di dua kecamatan yaitu Sukau dan Air Hitam.
"12 kasus ditemukan di Pekon (Desa) Pagar Dewa, Kecamatan Sukau, dan empat kasus di Pekon Gunung Terang, Kecamatan Air Hitam," kata Yudha saat dihubungi, Kamis (11/5/2023), seperti dilansir Antara.
Baca juga: 4.282 Sapi di Kebumen Terjangkit LSD, Vaksin Kosong
Untuk penanganan pertama dalam mengobati hewan yang terjangkit LSD, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat memberikan suntikan vitamin kekebalan tubuh bagi sapi yang menderita penyakit cacar tersebut.
"Jadi untuk saat ini sapi-sapi yang terpapar telah diberikan pengobatan dan penyemprotan cairan disinfektan," ujar dia lagi.
Wabah LSD merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae yang umumnya menyerang hewan sapi dan kerbau.
LSD pertama kali dilaporkan di Zambia pada 1929 dan terus menyebar di benua Afrika, Eropa, dan Asia.
Pada 2019, LSD dilaporkan di China dan India, lalu setahun setelahnya menyebar di Nepal, Myanmar, dan Vietnam.
Baca juga: 356 Sapi di Lamongan Terjangkit LSD, 1 di Antaranya Mati
Pada 2021 LSD telah dilaporkan di Thailand, Kamboja, dan Malaysia. Tahun ini baru ditemukan di Indonesia.
Penularan LSD secara langsung melalui kontak dengan lesi kuli tapi virus ini juga dapat menular melalui darah, leleran hidung dan mata, air liur, semen dan susu pada ternak.
Penularan juga dapat terjadi secara intra-uterine atau melalui peralatan dan perlengkapan yang terkontaminasi virus LSD, seperti pakaian kandang, peralatan kandang, dan jarum suntik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.