KEBUMEN, KOMPAS.com - Sebanyak 4.282 sapi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, terjangkit lumpy skin disease (LSD). Dari kasus tersebut 980 dinyatakan sembuh, 27 mati, 16 potong bersyarat dan 3.269 merupakan kasus aktif.
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengungkapkan, kasus tersebut tersebar di seluruh kecamatan.
"Paling banyak kasusnya di wilayah selatan, karena di sana banyak peternak sapi. Seperti di Buluspesantren, Puring, Ambal, Petanahan, banyak di sana," kata Arif melalui keterangan tertulis, Jumat (5/5/3023).
Baca juga: 356 Sapi di Lamongan Terjangkit LSD, 1 di Antaranya Mati
Arif mengatakan, Dinas Pertanian dan Pangan telah melakukan berbagai upaya, seperti pengobatan massal.
"Ini sudah gencar mengadakan pengobatan massal ke desa-desa. Bagi desa yang mau melakukan pengobatan massal dapat berkoordinasi dengan puskeswas terdekat untuk dijadwalkan pengobatan massal," jelas Arif.
Dalam pengobatan massal ini, kata Arif, setiap ekor sapi dikenakan biaya sebesar Rp.5000. Biaya tersebut nantinya dikembalikan lagi ke kas daerah untuk PAD.
Pemkab mematok biaya karena obat yang digunakan menggunakan dana APBD. Biaya ini sudah sangat murah dengan dibantu subsidi pemerintah.
"Sapi-sapi ini nantinya dikasih obat-obatan seperti vitamin dan obat nafsu makan. Tujuannya untuk menjaga ketahanan tubuh sapi dari serangan virus," terangnya.
Menurut Arif, sampai saat ini pemkab belum memiliki vaksin. Pemberian vaksin baru sekali diberikan dari pusat pada Februari 2023 dengan jumlah 260 dan saat ini sudah habis.
"Kami terus mencoba minta tambahan vaksin dari pusat," jelasnya.
Pemerintah juga gencar melakukan sosialisasi pencegahan virus LSD dengan melakukan berbagai langkah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.