Dia menjelaskan, suami korban, Denison bekerja sebagai operator rakit untuk penyeberangan sungai.
Pagi itu, 07.00 WIB, Denison bersama rekannya Safran bekerja memperbaiki rakit ke sungai.
Setelah selesai bekerja, kata Yulizar, Denison pulang ke rumah.
"Setibanya di rumah, suaminya menanyakan ke korban apakah sudah masak sarapan pagi. Tetapi korban menjawab 'apa yang saya masak? Lebih baik saya memasak pahamu'. Setelah itu, terjadi cekcok antara suaminya dengan korban," ujar Yulizar.
Setelah itu, lanjut dia, korban menuju rakit dan langsung nekat loncat ke sungai.
Melihat sang istri loncat ke sungai, suaminya bersama saksi Safran masuk ke sungai mencari korban. Namun, korban tak ditemukan.
Kejadian itu pun membuat warga disekitar lokasi kejadian heboh.
Tidak lama kemudian, datang petugas kepolisian dan TNI untuk mencari korban.
Di tempat yang sama, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR Serda Maihendra Nasution mengatakan, petugas yang melakukan pencarian sebanyak 16 orang.
"Pencarian kita lakukan bersama kepolisian, BPBD dan Dinas Sosial. Kami menyisir dari lokasi kejadian ke hilir sungai. Sampai tadi menjelang malam belum membuahkan hasil," kata Maihendra kepada wartawan, Minggu.
Baca juga: Kapolres Tegal Kembali Bantah Kabar Bus Masuk Sungai di Guci karena Rem Tangan Dimainkan Bocah
Proses pencarian, sebut dia, terkendala karena air Sungai Batang Lubuh pasang dan keruh.
"Air sungai sedang naik, sehingga proses pencarian jadi sulit," akuinya.
Pencarian pun dihentikan karena sudah malam. Petugas akan kembali mencari korban besok pagi.
Sementara itu, tim SAR Pekanbaru turut dikerahkan untuk mencari orang tenggelam di Rokan Hulu.
Kepala Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya mengatakan, satu tim yang berjumlah 6 orang diturunkan ke lokasi.
"Tim sudah kita berangkatkan ke lokasi dengan peralatan pencarian yang lengkap. Semoga korban secepatnya ditemukan," kata Nyoman kepada Kompas.com melalui keterangan tertulis, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.