Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalani Rekonstruksi, Achiruddin Hasibuan Sebut Tak Ada Niat Menganiaya

Kompas.com - 08/05/2023, 23:21 WIB
Dewantoro,
Michael Hangga Wismabrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usai jalani rekonstruksi kasus penganiayaan yang dilakukan anaknya, Aditya Hasibuan terhadap Ken Admiral, Achiruddin Hasibuan mengaku siap menerima konsekuensinya secara hukum.

Dirinya mengatakan, tidak ada niatan untuk melakukan penganiayaan tetapi menyelesaikan masalah antara Aditya dan Ken.

"Maksud kita tidak lain tidak bukan adalah untuk supaya masalah mereka selesai tidak ada maksud kita menganiaya seperti yang di framing selama ini, tapi apa konsekuensinya secara hukum, bapak-bapak penyidik di sini sudah bekerja maksimal mudah-mudahan yang terbaik," katanya, Senin (8/5/2023). 

Baca juga: AKBP Achiruddin Bentak Saksi Saat Rekonstruksi: Jangan Ngarang Kau!

Terkait adegan dalam rekonstruksi dan soal banding atas sanksi pemberhentian tidak hormat, Achiruddin enggan berkomentar banyak. Menurutnya, tidak ada orangtua yang menginginkan kejadian  

"Saya begini ngomong pun tidak ada artinya gitu loh ya. Sudah saya ikut saja konsekuensinya apa, saya siap. Sudah kan kawan-kawan sudah saya terima apa kebijakan pimpinan terhadap saya, saya siap," katanya.

"Semua orang tua tidak ada yang ingin kejadian seperti ini. Termasuk keuntungan wartawan coba kita berempati dulu, bagaimana kalau kalian jadi saya," katanya. 

Baca juga: Timeline Kasus Penganiayaan oleh Anak Achiruddin Hasibuan

 

Adegan rekonstruksi

Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Sumaryono menjelaskan, dalam rekonstruksi itu ada 27 adegan dan melibatkan 13 saksi.

Menurut Sumaryono, rekonstruksi itu untuk menggali fakta dan kebenaran serta sesuai tidaknya antara keterangan saksi-saksi dan barang bukti yang ditemukan.

"Walaupun ada yang tidak sesuai antara keterangan di antara saksi dan korban terhadap tersangka yang kita hadirkan tetapi itu tidak mengubah pada alur dan fakta persesuaian dengan pasal-pasal yang kita sangkakan. Kita bisa sampaikan bahwa ketidak sesuaian itu adalah hal yang kecil dan akan kita lanjuti dengan berita acara konfrontasi," katanya.

Sumaryono mengatakan, dalam rekonstruksi itu pihaknya sudah menemukan beberap hal penting terkait keterlibatan Aditya dan Achiruddin. 

"Dari semua keterangan ini kita sudah bisa mengambil benang merah dari rangkaian penganiayaan terhadap saudara Ken Admiral, baik tersangka Aditya Hasibuan maupun AKBP Achiruddin Hasibuan," katanya.

Seperti diketahui, Polda Sumut menetapkan Achiruddin Hasibuan dan anaknya, Aditya Hasibuan, sebagai tersangka atas kasus penganiayaan mahasiswa bernama Ken Admiral pada 22 Desember 2022.

Ken dianiaya Aditya di hadapan Achiruddin di depan rumahnya di Jalan Guru Sinumba Raya (Karya Dalam), Kecamatan Medan Helvetia.

Atas tindakan itu Achiruddin dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com