Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Bima Pelajar Indonesia di Australia, Separah Apa Jalan Rusak di Lampung?

Kompas.com - 15/04/2023, 11:21 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Seorang pelajar bernama Bima Yudho Saputro melalui akun TikTok @awbimaxreborn diduga dilaporkan ke polisi setelah melayangkan kritik jalan rusak di Lampung.

Bima yang sedang menjalani studi di Australia dituduh menyebar berita hoaks pada video presentasi bertajuk “alasan Lampung tidak maju-maju”.

Seorang advokat melaporkan Bima menggunakan UU ITE atas tuduhan membuat keonaran dengan berita bohong serta menyebarkan informasi yang menimbulkan rasa kebencian berdasarkan SARA.

Baca juga: Lampung Butuh Sosok seperti Bima Yudho Saputra

Setelah insiden ini, Bima diketahui justru memperoleh visa perlindungan dari Australia (Subclass 866)—visa yang diberikan pihak Australia, salah satunya karena alasan pemohon mengalami persekusi di negara asal.

Sebenarnya ini kritik ‘biasa saja’, kata seorang pengacara publik karena datanya juga disediakan pemerintah. Kritik ini semestinya disambut dengan argumentasi dan perbaikan ‘tata kelola pemerintahan’ dalam membangun fasilitas publik.

Insiden ini juga membuahkan tanya, apakah jalanan di Lampung benar-benar rusak parah?

Berikut analisis BBC News Indonesia terhadap data terbuka pemerintah.

Sekitar 37,5% atau sepanjang 7.622 km dari seluruh jalanan di Lampung mengalami rusak ringan dan berat. Panjang jalan ini setara dengan perjalanan berkendara mobil pribadi Jakarta-Surabaya lima kali pulang pergi.

Dari data yang dirilis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumah Rakyat (KemenPUPR) periode 2020-2021, Lampung memiliki total ruas jalan sepanjang 20.310 kilometer.

Jalanan ini terdiri dari Jalan Nasional (1.292km), Jalan Provinsi (3.387km) serta Jalan Kabupaten dan Kota (15.631km).

Sementara itu, ruas jalan dengan status baik dan sedang di provinsi berpenduduk 9,1 juta jiwa ini, mencapai 12.688km atau 62,4% dari seluruh total ruas jalan.

Baca juga: Polda Lampung: Polisi Datangi Orangtua TikToker Bima untuk Memastikan Tak Ada Intimidasi

Jalan kabupaten dan kota paling banyak rusak beratnya (16,6%), diikuti dengan jalan provinsi (8%) dan jalan nasional (1,7%).

Jalan Nasional (1.292km)

  • Baik: 430,06km
  • Sedang: 783,20km
  • Rusak Ringan: 56,58km
  • Rusak Berat: 22,37km

Jalan Provinsi (3.387km)

  • Baik: 2.170,99km
  • Sedang: 376,89km
  • Rusak Ringan: 566,69km
  • Rusak Berat: 271,98km

Jalan Kabupaten dan Kota (15.631km)

  • Baik: 5.628,21km
  • Sedang: 3.298,69km
  • Rusak Ringan: 4.094,51km
  • Rusak Berat: 2.609,68km

Baca juga: Wagub Lampung Minta Bupati Lampung Timur Lindungi Keluarga TikToker Bima

Provinsi mana yang jalannya paling banyak rusak menurut data PUPR?

Sejumlah awak angkutan umum menunggu penumpang di dekat jalan yang rusak dan tergenang air di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (1/4/2023).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Sejumlah awak angkutan umum menunggu penumpang di dekat jalan yang rusak dan tergenang air di Terminal Rajabasa, Bandar Lampung, Lampung, Sabtu (1/4/2023).
Lampung belum masuk dalam daftar 10 provinsi yang memiliki jalan rusak berat dengan persentase tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com