Kepala Desa Koak Nikolaus Nanggut, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu, (9/4/2023) membenarkan Konstantinus Pambut adalah warga Kampung Golo Woa, Desa Koak, Kecamatan Satarmese, yang menderita sakit gangguan jiwa.
"Konstantinus dipasung selama 33 tahun. Kini, selama 4 tahun ini, Konstantinus dikurung dalam pondok di belakang rumah keluarganya. Saya pernah melaporkan kepada Dinas Sosial Kabupaten Manggarai. Dinas Sosial pernah datang kunjung dan bawa bantuan sosial," jelasnya.
Nanggut menjelaskan, Konstantinus merupakan teman kelas SD. Ia sakit saat kelas II SMP di Narang, Satarmese Barat.
Ia jatuh dari kuda dan tangan kanannya patah. Ia kemudian berobat dan sembuh. Tapi, kemudian ia mengalami gangguan jiwa sehingga jalan-jalan tak tentu arah. Terkadang naik pohon kelapa lalu menghilang.
"Saat saya pulang libur dari Kota Ruteng. Saya jemur pakaian seragam SMA. Tiba-tiba Konstantinus datang mengambil baju seragam di tempat jemuran dan ia memakai baju tersebut. Saat itu saya sangat sedih. Tapi, saya dekati dia serta merayunya. Akhirnya ia lepas pakaian seragam tersebut," jelasnya.
Tokoh Agama Desa Koak, Rofinus Dat, saat ditemui Kompas.com di Kampung Woa, Minggu, (9/4/2023) juga mengaku teman Konstantinus Pambut saat di SDK Woa. Ia sakit sejak kelas II SMP di Narang, Kecamatan Satarmese Barat, tahun 1986.
"Saya pernah mendengar cerita dari keluarganya bahwa Konstantinus jatuh dari kuda. Ia dipasung selama 33 tahun. Dan kini dikurung di pondok seperti sebuah kandang selama 4 tahun," jelasnya.
Rofinus menjelaskan, Pastor Avent Saur, SVD, Ketua Kelompok Kasih Insanis (KKI) Peduli Sehat Jiwa dari Kabupaten Ende yang memimpin perayaan Paskah di Gereja Katolik Stasi Woa mengunjungi Konstantinus Pambut yang dikurung dalam pondok seperti kandang.
Kelompok ini merupakan lembaga sosial karitatif yang peduli pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Pastor Avent Saur, SVD menempuh perjalanan 300 kilometer dari Kabupaten Ende ke Kampung Woa, Desa Koak yang berada di kampung terpencil di Kabupaten Manggarai untuk mengunjungi ODGJ di sela-sela melaksanakan perayaan Paskah dari Kamis (6/4/2023) sampai Minggu (9/4/2023). Selama di Kampung Woa, Pastor Avent mengunjungi 7 penderita gangguan jiwa," kata Rofinus.