Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunikasi Terakhir 3 Korban Dukun Pengganda Uang Banjarnegara, Salah Satunya Minta Anak Lapor Polisi

Kompas.com - 06/04/2023, 17:33 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 12 orang menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah (Jateng).

Sebelum meninggal, tiga korban Mbah Slamet ternyata sempat menghubungi keluarganya. Dua di antaranya adalah Suheri dan Riani, pasangan suami istri asal Desa Kalirejo, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Anak bungsu Suheri, Rani Dwi Wulandari, mengatakan, orangtuanya pernah melakukan video call dari rumah tersangka pada September 2021.

Rani menyadarinya baru-baru ini usai melihat video TikTok yang menampakkan rumah Mbah Slamet. 

"Saya dapat kiriman video TikTok, tempatnya sama pas ayah video call," ujarnya di Lampung, Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Sebelum Tewas, Suami Istri Asal Lampung, Korban Dukun Pengganda Uang, Video Call dari Rumah Pelaku

Dia mengatakan, video call tersebut dilakukan usai orangtuanya pamit ke Jateng untuk membangun padepokan.

"Ayah kan pemborong, pamit katanya ada proyek bangun padepokan," ucapnya.

Saat berkomunikasi dengan putrinya, Suheri mengaku sedang berada di lantai atas rumah yang sedang dibangun.

Ketika video call itu, Rani sempat bertanya ke orangtuanya kapan pulang ke Lampung.

"Ayah cuma bilang, 'Sebentar lagi, sebentar lagi', habis itu nomor teleponnya enggak aktif," ungkapnya.

Baca juga: Korban Pembunuhan Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Sempat Beri Pesan ke Anaknya: Misal Tak Ada Kabar, Datang Bersama Aparat

 

Korban Mbah Slamet minta anaknya lapor polisi

Sejumlah kantong berisi mayat yang ditemukan jajaran Kepolisian Resor Banjarnegara bersama sukarelawan dari lokasi perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO/KOMPAS.ID Sejumlah kantong berisi mayat yang ditemukan jajaran Kepolisian Resor Banjarnegara bersama sukarelawan dari lokasi perkebunan di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).

Korban lainnya, Paryanto (53), juga sempat menghubungi anaknya. Ini terjadi sewaktu warga Sukabumi, Jawa Barat, itu mengunjungi rumah Mbah Slamet pada 23 Maret 2023.

Paryanto bertandang sendirian ke rumah tersangka untuk menagih uang Rp 70 juta. Mulanya, Mbah Slamet menjanjikan akan melipatgandakan uang tersebut menjadi Rp 5 miliar.

Sesampainya di rumah dukun tersebut, Paryanto sempat berkomunikasi dengan anaknya. Ia berpesan agar melapor ke polisi bila sesuatu yang buruk terjadi kepadanya.

"Ini di rumahnya Pak Slamet, buat jaga-jaga kalau umur ayah pendek. Misal ayah tidak ada kabar sampai hari Minggu, datang langsung ke lokasi bersama aparat," tutur Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menirukan ucapan korban, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Orang, Korban Dieksekusi Malam Hari Pakai Minuman Beracun

Pada 24 Maret 2023, ponsel Paryanto tak aktif, sehingga keluarga tak bisa menghubunginya. Anak korban lantas melapor ke polisi.

Anak korban ternyata pernah mengunjungi rumah Mbah Slamet. Berbekal informasi itu, polisi mendatangi rumah tersangka.

Polisi menangkap Mbah Slamet di Pekalongan, Jawa Tengah.

Dari kasus tewasnya Paryanto inilah, jejak kejahatan dukun pengganda uang Banjarnegara terbongkar.

Baca juga: Geger Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Bunuh Warga Sukabumi

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya; Kontributor Banyumas, Fadlan Mukhtar Zain | Editor: David Oliver Purba, Ardi Priyatno Utomo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com