Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Matari, Cari Penyebab Kematian Sang Suami: Saya Curiga Dibunuh, Bukan Disambar Petir

Kompas.com - 30/03/2023, 03:00 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Dengan tatapan nanar, Matari Sanapiah (28) menceritakan tentang kematian sang suami, Syaifuddin (24) yang dia nilai janggal.

Suaminya yang merupakan warga Dusun Emang, Desa Emang Lestari, Kecamatan Lunyuk, Sumbawa, NTB itu meninggal dunia pada Oktober 2022. Kematian Syaifuddin disebut-sebut lantaran tersambar petir.

Baca juga: 20 Hari Mengungkap Kematian Dokter Mawar, Dibunuh Petugas Kebersihan yang Mengaku Sakit Hati

 

Namun hati kecil Matari berkata, bukan petir yang menyebabkan nyawa sang suami melayang.

"Ada bekas luka, bukan tanda disambar petir. Saya curiga suami dibunuh, bukan disambar petir," kata Sanapiah saat ditemui di Mapolres Sumbawa, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: 8 Tahun Kematian Akseyna, Sang Ayah Pertanyakan Tindak Lanjut Pembentukan Tim Khusus

Ditemukan di kebun

Matari mengingat kembali hari di mana dia meminta sang suami pulang karena anaknya sakit, sekitar lima bulan lalu. Namun Syaifuddin tak kunjung kembali

Matari kemudian mendapatkan informasi bahwa suaminya itu ditemukan tak bernyawa di sebuah kebun di Dusun Sukajaya, Desa Lunyuk Rea, Kecamatan Lunyuk.

"Saat kami datang ke lokasi, salah seorang kepala dusun memberitahukan kalau suami saya tersambar petir sambil menunjuk pohon kemiri," kenang Matari.

Dia tidak begitu saja mempercayai hal tersebut, apalagi setelah melihat ada luka di tubuh sang suami.

Datangi Mapolres Sumbawa

Saat itu polisi mengaku telah melakukan penyelidikan atas kematian Syaifuddin. Namun hingga kini Matari belum mendapatkan informasi mengenai penyebab meninggalnya sang suami.

Keluarga Matari kembali mendatangi Mapolres Sumbawa pada Rabu (29/3/2023) untuk meminta kejelasan.

"Saya minta tolong kepada kepolisian Polres Sumbawa, semoga saja bisa terungkap atas meninggalnya suami saya, kalau dibunuh siapa yang membunuh suami saya. Apa salah suami saya ini, itu saja yang saya kepengen tahu," pinta Matari.

KBO Satreskrim Polres Sumbawa Iptu Sumarlin mengatakan bahwa saat ini Polres Sumbawa sedang menangani kasus tersebut.

Baca juga: 3 Petugas Samsat Keliling di Sumbawa Diduga Gelapkan Setoran Pajak Kendaraan

 

"Kami sedang lakukan penyelidikan, sudah beberapa saksi dimintai keterangan. Kami minta kepada keluarga menunggu hasil dari Polres Sumbawa," kata Sumarlin.

Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Ivan Roland Cristofel menjelaskan, proses penyelidikan masih berjalan.

Untuk mengungkap penyebab kematiannya, pihak kepolisian telah melakukan otopsi terhadap jasad korban. Dalam otopsi tersebut, Polres Sumbawa mendatangkan dokter ahli forensik.

Hasil pemeriksaan forensik ini sudah dikantongi. Selain itu polisi masih mendalami keterangan saksi-saksi di TKP terkait dengan kejadian ini.

"Kami belum mem-publish penyebab kematian korban, karena kami harus meminta keterangan ahli (forensik) melalui berita acara pemeriksaan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com