NABIRE, KOMPAS.com- Misteri kematian seorang dokter paru di Nabire, Papua Tengah bernama Mawartih Susanti akhirnya terkuak
Dokter yang bertugas di RSUD Nabire tersebut ternyata dibunuh oleh seorang petugas kebersihan yang merasa sakit hati karena pemotongan honor Covid-19.
Berikut kronologi terungkapnya kasus kematian dokter Mawar:
Baca juga: Sosok Dokter Mawar yang Meninggal Tak Wajar di Nabire, 6 Tahun Mengabdi di Papua
Jenazah dokter Mawar ditemukan di rumah dinasnya, perumahan dokter, Kelurahan Sriwini, Nabire, Papua Tengah pada Kamis (9/3/2023) malam.
Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya saat itu menjelaskan ada dugaan bahwa korban meninggal karena hal yang tak wajar.
Menurutnya, jenazah Mawar pertama kali ditemukan oleh seorang saksi yang hendak menjemput korban ke tempat praktik.
Namun saat tiba di rumah dinas korban, tak ada respons sehingga saksi memaksa masuk dengan membobol jendela.
Baca juga: Motif Pembunuhan Dokter Paru di Nabire, Polisi: Pelaku Sakit Hati Ada Pemotongan Insentif Covid-19
Ternyata dokter Mawar sudah ditemukan tergeletak tak bernyawa.
“Berdasarkan informasi dari saksi 1 (M) terakhir korban (dr. M) terakhir diantar ke rumah pada hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 sekitar pukul 20. 0 WIT selesai praktik,” kata Kapolres Nabire, Senin (13/3/2023) malam.
Baca juga: Pembunuh Dokter Paru di Nabire Ditangkap, Pelaku Ternyata Petugas Cleaning Service RSUD
Polisi yang mendapatkan laporan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengotopsi jenazah korban.
"Sudah empat kali kita lakukan olah TKP sejak ditemukannya jenazah, mulai dari titik ditemukannya jenazah hingga radius 50 meter," katanya.
Sedangkan otopsi dilakukan di RS Bhayangkara Sulawesi Selatan.
Polisi juga memeriksa sejumlah saksi.
"Ada 23 saksi yang telah dimintai keterangan, sudah ada beberapa bukti petunjuk untuk kita teliti secara detail guna mengungkap suatu kasus tindak pidana," kata dia.