Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Fadjar Prasetyo Dianugerahi Gelar Anak Kandung dari Tanah Biinfamo NTT

Kompas.com - 20/03/2023, 08:57 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, dianugerahi gelar adat 'An Honi An Tao' (Anak Kandung) Biinmafo, saat berkunjung ke Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gelar itu diberikan kepada Fadjar di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Minggu 19 Maret 2023.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Gubernur Josef A Nae Soi, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Pangkoopsudnas Marsdya TNI Mohammad Tonny Harjono, Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni, Pimpinan Forkopimda Provinsi NTT, Pejabat Wali Kota Kupang bersama Para Bupati, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Keluarga Besar Biinmafo dan para tamu undangan lainnya.

Baca juga: Buka Rapim TNI AU, KSAU Ulangi Pesan Jokowi pada Jajarannya

Pada penganugerahan gelar adat tersebut, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga didampingi sang istri yakni Inong Fadjar Prasetyo yang juga merupakan Ketua Umum PIA Ardhya Garini. Keduanya, mengenakan busana adat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.

Untuk diketahui, gelar adat 'an honi an tao' dimaknai sebagai gelar 'anak kandung' dari tanah biinmafo (Biboki, Insana, Miomafo). Biboki, Insana, Miomafo adalah tiga swapraja- di Kabupaten TTU.

Penganugerahan itu juga dilaksanakan dengan pemakaian destar atau mahkota kepada Fadjar Prasetyo sebagai lambang kehormatan, penyerahan pedang atau suni, sebagai lambang kekuatan dan keperkasaan.

Serta penyerahan tongkat kepala buaya yang menggambarkan simbol kekuasaan dan tanggung jawab dalam pengabdian.

Juga penyerahan tempat sirih pinang kepada Inong Fadjar Prasetyo yang menandakan simbol kasih sayang, penjaga rumah dan pengasuh anak.

Fadjar dalam sambutannya mengungkapkan kebahagiaannya berkunjung ke NTT.

Baca juga: Mantan KSAU Agus Supriatna dan Prajurit TNI AU Kembali Tak Hadiri Sidang Kasus Helikopter AW-101

Dia juga mengaku gembira usai diobatkan sebagai anak kandung dan bagian dari keluarga besar Biinmanfo.

"Saya bersama keluarga sangat berbahagia bisa kunjungi NTT. Provinsi ini tempat yang indah sekali dan sangat mengesankan," kata Fadjar.

"Terima kasih atas penyambutan yang baik ini dan tentunya saya sangat bergembira bisa bertemu keluarga besar Biinmafo dan juga atas penganugerahan gelar adat 'an honi an tao' kepada saya. Kami merasa terhormat untuk hal ini," kata Fadjar.

Menurutnya, kunjungan TNI Angkatan Udara bersama BKKBN di Provinsi NTT, dalam rangka membantu menyukseskan program nasional yaitu pencegahan stunting.

Pihaknya lanjut Fadjar, merasa terpanggil untuk turut peduli dan membantu mengatasi permasalahan stunting di NTT.

"Kita akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah, juga bersama Polri dan Forkopimda dan BKKBN untuk pencegahan dan penanganan stunting," ungkapnya.

Masyarakat NTT kata dia, patut berbangga karena memiliki Lapangan Udara yang bersejarah yaitu Lanud El Tari.

Baca juga: KSAU Anugerahi Kepala Staf AU Singapura Bintang Swa Bhuana Paksa Utama

"Dulu Kita kenal dengan lapangan terbang Penfui. Dibangun pada masa pemerintahan Belanda sebagai salah satu titik strategis di bagian selatan Indonesia. Seiring berjalannya waktu kini telah menjadi menjadi salah satu tumpuan jalur transportasi udara dalam hal ini Lanud El Tari dan Bandara El Tari yang mendukung pembangunan di Indonesia bagian selatan," katanya.

Sementara itu, Perwakilan Keluarga Besar Biinmafo, Hendrikus Bana yang sekaligus mewakili tiga Swapraja TTU mengungkapkan penganugerahan gelar adat 'An Honi An Tao' kepada Kasau Fadjar Prasetyi tersebut merupakan kebanggaan bagi leluarga besar Biinmafo.

"Ini merupakan kebanggaan bagi kami karena KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah menjadi bagian dari Keluarga besar Biinmafo. Dengan ini tentunya menjadi motivasi bagi kami juga untuk bersinergi bersama TNI AU dan Pemerintah dalam mendorong pembangunan ke depan," ujar Hendrikus, yahh juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten TTU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com