Salin Artikel

KSAU Fadjar Prasetyo Dianugerahi Gelar Anak Kandung dari Tanah Biinfamo NTT

Gelar itu diberikan kepada Fadjar di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Minggu 19 Maret 2023.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Gubernur Josef A Nae Soi, Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo, Pangkoopsudnas Marsdya TNI Mohammad Tonny Harjono, Ketua DPRD Provinsi NTT Emi Nomleni, Pimpinan Forkopimda Provinsi NTT, Pejabat Wali Kota Kupang bersama Para Bupati, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Keluarga Besar Biinmafo dan para tamu undangan lainnya.

Pada penganugerahan gelar adat tersebut, Marsekal TNI Fadjar Prasetyo juga didampingi sang istri yakni Inong Fadjar Prasetyo yang juga merupakan Ketua Umum PIA Ardhya Garini. Keduanya, mengenakan busana adat Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT.

Untuk diketahui, gelar adat 'an honi an tao' dimaknai sebagai gelar 'anak kandung' dari tanah biinmafo (Biboki, Insana, Miomafo). Biboki, Insana, Miomafo adalah tiga swapraja- di Kabupaten TTU.

Penganugerahan itu juga dilaksanakan dengan pemakaian destar atau mahkota kepada Fadjar Prasetyo sebagai lambang kehormatan, penyerahan pedang atau suni, sebagai lambang kekuatan dan keperkasaan.

Serta penyerahan tongkat kepala buaya yang menggambarkan simbol kekuasaan dan tanggung jawab dalam pengabdian.

Juga penyerahan tempat sirih pinang kepada Inong Fadjar Prasetyo yang menandakan simbol kasih sayang, penjaga rumah dan pengasuh anak.

Fadjar dalam sambutannya mengungkapkan kebahagiaannya berkunjung ke NTT.

Dia juga mengaku gembira usai diobatkan sebagai anak kandung dan bagian dari keluarga besar Biinmanfo.

"Saya bersama keluarga sangat berbahagia bisa kunjungi NTT. Provinsi ini tempat yang indah sekali dan sangat mengesankan," kata Fadjar.

"Terima kasih atas penyambutan yang baik ini dan tentunya saya sangat bergembira bisa bertemu keluarga besar Biinmafo dan juga atas penganugerahan gelar adat 'an honi an tao' kepada saya. Kami merasa terhormat untuk hal ini," kata Fadjar.

Menurutnya, kunjungan TNI Angkatan Udara bersama BKKBN di Provinsi NTT, dalam rangka membantu menyukseskan program nasional yaitu pencegahan stunting.

Pihaknya lanjut Fadjar, merasa terpanggil untuk turut peduli dan membantu mengatasi permasalahan stunting di NTT.

"Kita akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah, juga bersama Polri dan Forkopimda dan BKKBN untuk pencegahan dan penanganan stunting," ungkapnya.

Masyarakat NTT kata dia, patut berbangga karena memiliki Lapangan Udara yang bersejarah yaitu Lanud El Tari.

"Dulu Kita kenal dengan lapangan terbang Penfui. Dibangun pada masa pemerintahan Belanda sebagai salah satu titik strategis di bagian selatan Indonesia. Seiring berjalannya waktu kini telah menjadi menjadi salah satu tumpuan jalur transportasi udara dalam hal ini Lanud El Tari dan Bandara El Tari yang mendukung pembangunan di Indonesia bagian selatan," katanya.

Sementara itu, Perwakilan Keluarga Besar Biinmafo, Hendrikus Bana yang sekaligus mewakili tiga Swapraja TTU mengungkapkan penganugerahan gelar adat 'An Honi An Tao' kepada Kasau Fadjar Prasetyi tersebut merupakan kebanggaan bagi leluarga besar Biinmafo.

"Ini merupakan kebanggaan bagi kami karena KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo telah menjadi bagian dari Keluarga besar Biinmafo. Dengan ini tentunya menjadi motivasi bagi kami juga untuk bersinergi bersama TNI AU dan Pemerintah dalam mendorong pembangunan ke depan," ujar Hendrikus, yahh juga merupakan Ketua DPRD Kabupaten TTU.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/20/085729678/ksau-fadjar-prasetyo-dianugerahi-gelar-anak-kandung-dari-tanah-biinfamo-ntt

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke