"Ke depan, pemerintah pusat dan daerah akan membantu penataan terkait hasil panen, termasuk distribusi, agar harganya tetap terjaga. Jangan sampai hasil panen yang dihasilkan masyarakat Tapin dihargai murah (ketika dijual ke daerah lain)," ujar Arifin.
Rumah salah satu cabai terpedas di dunia
Arifin melanjutkan, Kabupaten Tapin juga memiliki komoditas pertanian unggulan lain, yakni cabai hiyung.
Cabai ini punya keistimewaan ketimbang varietas cabai lain, yakni memiliki kadar kapsaisin sebesar 94.500 ppm.
Karena kandungan tersebut, cabai hiyung memiliki tingkat kepedasan 17 kali lebih tinggi ketimbang cabai lain. Hal ini menempatkan cabai hiyung sebagai salah satu cabai terpedas di dunia.
Baca juga: Fakta Unik Cabai Hiyung, Cabai Terbaik dari Kalimantan Selatan
“Ketika mengetahui bahwa cabai ini istimewa, kami langsung lapor ke Kementerian Pertanian. Saat diuji coba, ternyata cabai ini pedas sekali, bahkan 17 kali lipat. Lalu, dicoba untuk ditanam ke daerah lain, tapi ternyata rasa pedasnya jadi biasa saja,” ujar Arifin.
Saat ini, cabai hiyung telah dibudidayakan oleh 300 hingga 400 petani di atas lahan seluas 116 ha.
Masih ada separuh lahan lagi yang belum ditanami cabai tersebut.
Agar memiliki nilai tambah, Pemkab Tapin juga melakukan inovasi dengan mengolah cabai hiyung menjadi sambal hingga abon.
Baca juga: Cabai Hiyung Khas Tapin, Rawit Terpedas di Indonesia dari Kalimantan Selatan
"Kebanyakan cabai hiyung habis dikonsumsi oleh masyarakat lokal. Sementara, olahan sambal dan abon dari cabai hiyung juga sudah dijual ke minimarket. Kami berupaya agar keaslian rasa cabai hiyung tetap terjaga,” ucap Arifin.
Garap pariwisata
Tak hanya pertanian, Pemkab Tapin juga fokus menggarap sektor pariwisata. Salah satu obyek wisata yang digarap terletak di dekat Bendungan Tapin.
"Kami menerima arahan Pak Jokowi dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno terkait potensi wisata di sekitar Kabupaten Tapin. Banyak hal harus dibenahi terlebih dulu, terutama terkait infrastruktur dan akomodasi untuk wisatawan," ujar Arifin.
Selain itu, Kabupaten Tapin juga sebenarnya memiliki Geopark Meratus dengan 74 geosite di dalamnya.
Arifin pun menyadari bahwa warisan bumi ini akan menciptakan ekonomi kerakyatan dari segi pariwisata.
Baca juga: Bendungan Tapin di Kalsel Punya 3 Potensi Wisata, Apa Saja?
"Terkait geopark, pengelolaannya kami serahkan kepada pemerintah pusat. Pemkab Tapin memiliki wewenang untuk menjaga keasriannya," ujar dia.
Dengan kekayaan alam Tapin yang luar biasa, Arifin berharap, kehadiran sejumlah obyek wisata mampu mendorong pembangunan hotel, baik oleh pihak swasta maupun pemerintah pusat.
Sebab, ia mengakui bahwa akomodasi dan penginapan di Tapin masih belum memadai.
"Terlebih jika IKN sudah selesai, Kabupaten Tapin akan menjadi lokasi yang sangat strategis untuk didatangi. Saya amat mendukung pengembangan di sektor wisata karena selama ini wisatawan yang datang berwisata ke Tapin kebanyakan adalah warga lokal," ujar Arifin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.