KOMPAS.com - Kabupaten Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan memiliki varietas lokal bernama cabai hiyung.
Cabai hiyung adalah cabai khas Kalimantan Selatan yang bisa tumbuh dengan baik di lahan yang asam dengan PH 3,5.
Baca juga: Katokkon, Cabai Khas Tana Toraja yang Lebih Pedas dari Rawit Biasa
Cabai hiyung khas tapin ini juga memiliki banyak keistimewaan dibanding varietas cabai pada umumnya.
Karena kepedasan cabai hiyung, Kabupaten Tapin di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi lebih dikenal di Nusantara bahkan mendunia.
Baca juga: 8 Nama Buah Khas Kalimantan, dari Kapul hingga Teretung
Dilansir dari laman Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, cabai Hiyung memiliki bentuk kerucut kecil, dan warna buah muda hijau saat kecil, hijau keunguan saat menjelang masak, dan merah cerah saat telah masak.
Sementara tanamanya memiliki daun meruncing, kedudukan tangkai bunga tegak, bunga berbentuk terompet, dan sudut antara tangkai dan bunga adalah 117,29 derajat.
Baca juga: Mengenal Pengkang, Makanan Khas Kalimantan Barat
Sebagai salah satu cabai terpedas di Indonesia, tingkat kepedasan cabai rawit hiyung memang dikenal sangat pedas.
Tingkat kepedasan yang tinggi dengan kadar capsaicin mencapai 94.500 ppm.
Tingkat kepedasan cabai hiyung khas tapin ini disebut setara 17 kali kepedasan cabai pada umumnya.
Selain pedas, cabai ini juga mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu antara 10-16 hari pada suhu ruangan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.