SOLO, KOMPAS.com - Sukiyem (60) sudah 42 tahun melakoni pekerjaannya sebagai kuli panggul di Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah.
Warga Kalioso, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, sudah merasakan pahit getir sebagai kuli panggul. Sukiyem bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kota Bengawan mulai dari tahun 1981.
Sukiyem bekerja sebagai kuli panggul karena tidak ada pilihan. Sukiyem tidak sekolah. Sehingga kuli panggul sebagai pekerjaan utama sampai sekarang.
Pada awal bekerja bayaran yang diterima Sukiyem sebagai kuli panggul tidak sebesar sekarang. Untuk satu kali angkut seberat 80 kilogram, Sukiyem mendapat bayaran Rp 100.
Sehari, kata Sukiyem dirinya rata-rata bisa mendapat orderan 20-25 kali. Pernah Sukiyem pulang dengan tangan kosong karena tak dapat orderan.
Baca juga: Belasan Tahun Nuridi Jadi Kuli Panggul di Cirebon, Rahasia Kuatnya Satu: Istri Enggak Marah di Rumah
"Zaman dulu bayarannya Rp 100 gambar gunung seangkatan (satu kali angkat). Sekarang seangkatan, sakgendongan Rp 5.000," kata Sukiyem ditemui Kompas.com sebelum memulai aktivitasnya di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, Selasa (14/3/2023).
Menurut Sukiyem kenaikan upah kuli panggul tersebut sejak tahun 2009. Tetapi tidak semua orang yang menggunakan jasanya memberi upah Rp 5.000.
Pernah Sukiyem hanya mendapat upah Rp 3.000-Rp 4.000 satu kali angkut. Sukiyem tidak pernah komplain. Berapa pun nilai upah yang diberikan selalu ia terima.
"Orang itu bermacam-macam. Ada yang memberi bayaran lebih. Ada yang kurang," ungkap ibu tiga anak.
Setiap hari Sukiyem berangkat dari rumah ke Pasar Legi sekitar pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 15.30 WIB dengan menaiki angkutan umum.
Sebelum banyak transportasi umum seperti sekarang, Sukiyem mengaku dirinya pernah berangkat dari rumah ke Pasar Legi dengan berjalan kaki.
"Dulu pernah kalau tidak ada angkutan dari Kalioso sampai pasar jalan kaki," kenang Sukiyem.
Sukiyem merasa bersyukur dengan pendapatan pas-pasan dari kuli panggul di Pasar Legi. Pasalnya, dia bisa membangun rumah dan mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
"Ya bisa meskipun makan seadanya. Yang penting diterima dan (badan) sehat. Meskipun makan sama garam saja tidak apa-apa yang penting sehat," ucap istri almarhum Sugi Samanto.
Baca juga: Kisah Edy, 27 Tahun Banting Tulang Jadi Kuli Angkut di Pasar Bukittinggi, Mampu Kuliahkan 4 Anaknya
Meski sudah puluhan tahun sebagai kuli panggul Sukiyem tidak mempunyai jaminan kesehatan. Selama ini kalau sakit dirinya harus membayar mandiri.
"Usaha sendiri. Kalau periksa di dusun juga bayar sendiri tidak pernah bawa kartu jaminan kesehatan," ungkap dia.
Sukiyem mengaku lebih puas membayar umum saat periksa ke puskesmas ketimbang mambawa kartu jaminan kesehatan. Menurut Sukiyem hasilnya berbeda.
"Saya pilih membayar pribadi hasilnya malah cepat sembuh," terang Sukiyem.
Lurah Pasar Legi Nurahmadi mengatakan kuli panggul Pasar Legi Solo jumlahnya banyak dan kebanyakan warga dari luar Solo. Rata-rata usia kuli panggul Pasar Legi sudah tua.
Selama ini, kata Nurahmadi keberadaan mereka telah terwadahi dalam Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI).
Baca juga: Kisah Wawan Jadi Kuli Panggul Selama 19 Tahun, Tetap Bersyukur meski Hasil Pas-pasan
"Awalnya terbentuk itu kan ngangkut barang ke armada. Tugas utamanya mereka seperti itu. Kalau yang putri itu kurang lebih sekitar 250 orang. Putra juga hampir sama. Total sekitar 500 orang," kata Nurahmadi.
Keberadaan kuli panggul di Pasar Legi cukup membantu pedagang maupun pengunjung yang membeli barang dalam jumlah banyak.
Pekerjaan kuli panggul ini mengangkat barang sesuai dengan permintaan/pesanan dari pedagang maupun pengunjung yang membeli barang di Pasar Legi.
"Sebetulnya mereka ini jual jasa ya. Jadi sesuai dengan kebutuhannya pedagang dan kebutuhannya pengunjung. Karena yang diangkut itukan misalnya kaya grosiran berambang bawang (bawang merah/putih) itukan juga beratkan. Mereka tidak mungkin mengusung sendiri-sendiri," ungkap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.