KOMPAS.com - Pembangunan Masjid Raya Sheikha Zayed di Solo, Jawa Tengah ternyata menyisakan utang Rp 145 ke pemilik sebuah warung.
Saat pembangunan dimulai, pemilik warung makan Restu Bunda, Dian (38) mengaku diutangi oleh mandor proyek.
Dian bercerita, awalnya para mandor menjanjikan uang makan akan dibyar setiap dua minggu sekali.
Namun dengan berjalannya waktu, pembayaran mundur hingga sebulan sekali. Hingga masjid diresmikan, utang makan para mandor ada yang belum terbayar.
"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak on-time. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," terangnya.
Menurut Dian, ada tiga mandor yang berutang kepadanya. Mereka adalah N dan G yang berasal dari Demak.
Mandor N berutang Rp 65 juta, sementara mandor G berutang Rp 50 juta. Satu mandor lainnya adalah G berasal dari Purwodadi yang berutang Rp 30 juta.
Dian mengatakan, para mandor beralasan bayaran dari pengembang tersendat sehingga tak bisa membayar utang uang makan pekerja proyek.
"Kemarin kasusnya banyak mandor-mandor ngeluh dipending. Bayaran sekian hanya menerima sekian persen. Mandor harus cari kekurangan dari mana," tuturnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.