Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbar Punya Pontesi Ribuan Megawatt Energi Terbarukan, tapi Belum Dimanfaatkan

Kompas.com - 16/03/2023, 13:35 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Potensi energi terbarukan di Sumatera Barat cukup besar mencapai ribuan megawatt untuk dapat dimanfaatkan secara masif.

Data dari Dinas ESDM Sumbar disebutkan potensi energi air sebesar 1.100 megawatt, bioenergi sebesar 923,1 megawatt, energi angin tiga sampai enam meter per detik yang berpotensi menghasilkan energi 428 megawatt.

Lalu energi surya 4,80 kilowatt-hour meter kuadrat per hari yang berpotensi menghasilkan energi sebesar 5.898 megawatt, energi samudera dengan panjang garis pantai 186.500 kilometer, dan panas bumi sebesar 1705 megawatt.

Baca juga: Kembangkan Energi Terbarukan, PLN Gandeng Masyarakat Gunungkidul Tanam Pohon Sumber Biomassa

Pakar Teknik Lingkungan Universitas Andalas, Fadjar Goembira menyebutkan total penggunaan sumber energi terbarukan Sumatra Barat sebetulnya sudah di atas rata-rata nasional.

"Namun melihat potensi yang ada, sebaiknya ada usaha untuk meningkatkan jumlah pemakaiannya," kata Fadjar yang dihubungi Kompas.com, Rabu (15/3/2023).

Fadjar menyampaikan karena Sumatra Barat merupakan provinsi yang dilalui garis khatulistiwa, maka penyinaran matahari berlimpah sehingga energi surya menjadi salah satu pilihan yang sangat perlu dikembangkan.

Selain itu, topografi wilayah Sumbar yang sebagian dilalui pegunungan Bukit Barisan memiliki perbedaan ketinggian yang signifikan sehingga pemanfaatan sumber energi air (hydropower) menjadi cukup potensial untuk dikembangkan.

Di sisi lain, kata Fadjar, yang sangat strategis adalah pemanfaatan sampah biomassa yang dapat berasal dari kegiatan domestik atau rumah tangga dan kegiatan pertanian.

Baca juga: Melihat PLTA Plengan, Sumber Energi Terbarukan yang Kini Berusia 100 Tahun

Biomassa sangat potensial untuk dikonversi menjadi bahan bakar alternatif berupa pellet atau briket yang dapat dimanfaatkan oleh industri, pembangkit listrik tenaga uap, yaitu melalui proses co-firing bahan bakar batu bara.

“Artinya sebagian bahan bakar batu bara diganti dengan bahan bakar dari biomassa sehingga dua masalah dapat terselesaikan dalam satu kegiatan," kata Dewan Pakar Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Andalas ini.

 

Sementara, Kepala Dinas ESDM Sumbar, Herry Martinus mengakui potensi energi terbarukan di Sumbar sangat besar.

Herry mencontohkan panas bumi sebesar 1705 megawatt electric.

“Sumber daya energi panas bumi ini ada 20 titik yang tersebar hampir di seluruh wilayah Sumbar,” kata Herry.

Ke-20 titik itu antara lain Simisuh, Cubadak, Talu, Panti, Lubuksikaping, Situjuh, Bonjol, Koto Baru Merapi, Maninjau, Sumani, Pariangan, Bukit Kili, Gunung Talang, Surian, Muaro Labuh, Liki-Pinangawan, Pincurak, Talago Biru, Tandikek, dan Talamau.

Baca juga: Sumber Melimpah, Mampukah Jabar Maksimalkan Energi Terbarukan?

“Salah satunya di Muara Labuh itu sudah kita kembangkan. Dari 310 megawatt potensinya, itu kita sudah kembangkan 85 megawatt. Tahap keduanya kita akan adakan pengembangan lebih lanjut sekitar 100 megawatt lagi,” sebut Herry.

Selain itu, enam titik sumber daya panas bumi telah ditetapkan penetapan wilayahnya untuk dilakukan pengembangan. Yakni Gunung Talang, Liki, Sumani, Cubadak, dan Tandikek.

“Ini perlu kita kawal secara bersama untuk meyakinkan semua investor yang memang tertarik melakukan pengembangan energi terbarukan di Sumbar,” ungkap Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com