Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Jajanan Gulali Rambut Nenek, Populer di Era 90-an yang Kini Langka di Kota Semarang

Kompas.com - 08/03/2023, 21:42 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Di antara banyaknya jajanan tempo dulu, gulali rambut nenek merupakan salah satu jajanan yang unik dan tak boleh dilewatkan.

Pasalnya, jajanan yang terbuat dari gula dan tepung ini, kini kian sulit ditemukan.

Di Kota Semarang, seorang warga Pindrikan Lor, Indah, merupakan salah satu penjual yang masih bertahan menjualkan gulali rambut nenek.

Baca juga: Resep Permen Gulali Rumahan, Pakai 5 Bahan

Jajanan khas Nusantara ini bisa ditemukan di rumah miliknya, tepatnya di Jalan Poncowolo Timur Raya, Nomor 449, Pindrikan Lor, Kota Semarang.

Pemilik Gulali Jaman Old, Indah, mengaku, peminat gulali rambut nenek saat ini kian menurun. Lantaran, perbedaan generasi dan tergerusnya kuliner tradisional oleh arus zaman.

Sehingga, dirinya hanya menjualkan gulali rambut nenek dengan sistem pemesanan, dan bertemu di tempat atau Cash on Delivery (COD).

"Dulu Bapak jual di Taman Indrapasta. Lalu kita sempat tutup, tapi di Instagram banyak yang nanyain kapan buka. Karena masih ada stok-nya, jadi kami bisa layani dengan sistem COD-an," jelas Indah saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Lebih jelas Indah mengatakan, Gulali Jaman Old miliknya ini menyediakan berbagai jenis varian rasa gulali. Ada rasa original, tiramisu, coklat, strawberry, durian, dan mangga.

Dirinya menyebut, sangat mudah untuk membuat gulali rambut nenek. Indah hanya memerlukan waktu 5 hingga 10 untuk memprosesnya.

Baca juga: Bantu Anak Penjual Gulali di Makassar, Kemensos Lakukan Asesmen Komprehensif

"Pertama, menyiapkan gula. Terus kita siapkan tepung untuk dicampur dengan gula. Lalu ditarik, jadilah seperti rambut," jelas Indah.

Hal itulah, imbuh Indah, yang membuat jajanan ini dinamai rambut nenek. Lantaran memiliki warna putih dari campuran tepung.

Tak perlu khawatir, tepung yang digunakan Indah ialah tepung yang sudah disangrai dengan vanili dan garam. Sehingga, aman dikonsumsi dan tidak berbahaya untuk perut.

"Kalau proses nyangrai tepung ini mungkin sekitar 15 sampai 30 menit," ungkap dia.

Di samping itu, Indah menjual Gulali Jaman Old ini dengan harga Rp 10.000 per porsi.

Baca juga: Puluhan Murid SD di Kudus Keracunan Usai Santap Jajanan Maklor, Jasuke dan Cilor

Biasanya, imbuh Indah, peminat jajanan zaman dulu (jadul) ini datang dari kalangan remaja dan dewasa.

"Kebanyakan yang beli remaja keatas. Yang mungkin dulu pernah makan, tapi sekarang sudah tidak ada yang jual. Kadang ada yang ngidam. Kalau anak-anak, itu dikenalkan orang tua," ucap dia.

Kendati demikian, Indah menuturkan, akan terus melestarikan jajanan manis satu ini untuk bernostalgia orang-orang generasi 90-an.

"Masih nyediain terus, kalau mau pesan, pasti saya info di Instagram. Dan juga masih ada langganan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com