SIKKA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fitrinita Kristiani mengatakan, penanganan stunting harus menjadi salah satu program utama pemerintah desa.
Hal itu disampaikan Fitrinita menanggapi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka yang menyebut angka stunting di Kabupaten Sikka mencapai 2.984 orang.
"Penanganan stunting merupakan program prioritas nasional. Desa wajib mengintervensi berdasarkan data stunting di wilayah masing-masing," ujar Fitrinita saat dihubungi, Selasa (7/3/2023).
Baca juga: Stunting di Sikka Diklaim Turun 0,8 Persen
Fitrinita menyebutkan, intervensi dana desa untuk penanganan stunting juga telah diatur dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2022 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023.
Oleh sebab itu, seluruh masyarakat, terutama orangtua yang punya anak stunting, diharapkan kooperatif dan mau bekerja sama dengan pemerintah dan tim percepatan penurunan stunting di tingkat desa. Yaitu, dengan mengikuti program pemulihan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) dan menerapkan pola makan dan pola asuh yang baik kepada anak.
"Harapan kita juga masyarakat terutama keluarga, bumil dan remaja putri peduli dengan kesehatan dan makan makanan bergizi sehingga tidak melahirkan anak dengan kategori stunting," katanya.
Baca juga: Kadinkes Sebut 6 Warga Keracunan Usai Makan Jamur di Sikka Sudah Sembuh
Menurut Fitrinita, penanganan stunting harus dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus menyebut, jumlah penderita stunting di kabupaten itu mencapai 2.984 orang atau 13,0 persen.
Jumlah ini turun 0,8 persen atau berkurang 190 orang jika dibandingkan dengan hasil pengukuran pada Agustus 2022 yang mencapai 3.174 orang atau 13,8 persen.
“Terkait stunting posisi validasi terakhir itu diangka 13,0 persen. Kita turun dari 13,8 persen ke 13,0 persen, ini berarti sekitar 2.984 anak yang masih stunting,” ujar Petrus, Selasa (7/3/2023).
Menurut Petrus, stunting di Sikka sudah kuratif, karena itu perlu penanganan intensif. Salah satunya melalui program pemberian makanan tambahan (PMT).
Persoalannya, kata Petrus, apakah pemerintah desa mau mengintervensi penanganan stunting melalui program PMT dengan dana desa (DD).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.