Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Indeks Risiko Bencana MDB Tertinggi, Bupati Benyamin Tekankan Sinergitas Pusat-Daerah di Hadapan Jokowi

Kompas.com - 06/03/2023, 15:28 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2023 yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta International Expo Jakarta, Kamis (2/3/2022).

Kegiatan tersebut tutur dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri kabinet Indonesia Bersatu.

Benyamin menyebutkan, kegiatan tersebut penting untuk menjalin sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana di masing-masing daerah.

“Tentunya rakornas ini sangat tepat guna menjalin sinergitas antara penyelenggara penanggulangan bencana, yaitu BNPB dengan kementerian terkait dan BPBD yang ada di seluruh Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Senin (6/3/2023).

Benyamin menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten MBD.

Baca juga: Maluku Barat Daya Jadi Lokasi Pembangunan SKPT, Bupati Benyamin Perintahkan OPD Lakukan 3 Hal Ini

Terlebih, MDB merupakan kabupaten dengan indeks risiko bencana nomor urut pertama atau tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia sesuai data yang dirilis BNPB pada 2020.

Oleh karenanya, wilayah MDB memiliki risiko bencana alam yang tinggi, termasuk gempa bumi dan tsunami.

“Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) MDB terus berupaya menurunkan indeks risiko bencana tersebut yang dititikberatkan pada mitigasi bencana,” ujarnya.

Benyamin mengatakan, beberapa upaya yang dilakukan adalah membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di masing-masing pulau untuk menghadapi ancaman multi bencana.

Untuk diketahui, Kabupaten MBD memiliki potensi gempa bumi dan tsunami yang disebabkan tumpukan tiga lempeng dunia, dilewati ring of fire, terdapat sesar aktif/subduksi, memiliki karakter pulau kecil, serta memiliki sejarah gempa bumi dan tsunami.

Baca juga: Sebagian Pengungsi Gempa di Desa Watuwey Maluku Barat Daya Telah Kembali ke Rumah

MDB juga memiliki dua gunung berapi aktif, Gunung Api Damer dan Gunung Api Wetar. Kemudian, ada pula Gunung Api Wetar yang memiliki ketinggian lebih dari 5.000 meter dari bawah laut.

Benyamin berharap, sinergitas pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman bencana alam dan gempa bumi pada 2023.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi tutut menyampaikan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana.

“Perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati tiga teratas negara paling rawan bencana,” ujarnya.

Jokowi pun menekankan, kewaspadaan merupakan kunci, baik tahap prabencana, tahap tanggap darurat maupun tahap pascabencana.

Baca juga: Ada Peringatan Dini Banjir Rob, Warga Watuwey Maluku Barat Daya kembali Mengungsi ke Gunung

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com