Salin Artikel

Indeks Risiko Bencana MDB Tertinggi, Bupati Benyamin Tekankan Sinergitas Pusat-Daerah di Hadapan Jokowi

KOMPAS.com – Bupati Maluku Barat Daya (MBD) Benyamin Thomas Noach menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2023 yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta International Expo Jakarta, Kamis (2/3/2022).

Kegiatan tersebut tutur dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para menteri kabinet Indonesia Bersatu.

Benyamin menyebutkan, kegiatan tersebut penting untuk menjalin sinergitas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi bencana di masing-masing daerah.

“Tentunya rakornas ini sangat tepat guna menjalin sinergitas antara penyelenggara penanggulangan bencana, yaitu BNPB dengan kementerian terkait dan BPBD yang ada di seluruh Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Senin (6/3/2023).

Benyamin menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas penyelenggaraan penanggulangan bencana yang ada di Kabupaten MBD.

Terlebih, MDB merupakan kabupaten dengan indeks risiko bencana nomor urut pertama atau tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia sesuai data yang dirilis BNPB pada 2020.

Oleh karenanya, wilayah MDB memiliki risiko bencana alam yang tinggi, termasuk gempa bumi dan tsunami.

“Oleh karenanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) MDB terus berupaya menurunkan indeks risiko bencana tersebut yang dititikberatkan pada mitigasi bencana,” ujarnya.

Benyamin mengatakan, beberapa upaya yang dilakukan adalah membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di masing-masing pulau untuk menghadapi ancaman multi bencana.

Untuk diketahui, Kabupaten MBD memiliki potensi gempa bumi dan tsunami yang disebabkan tumpukan tiga lempeng dunia, dilewati ring of fire, terdapat sesar aktif/subduksi, memiliki karakter pulau kecil, serta memiliki sejarah gempa bumi dan tsunami.

MDB juga memiliki dua gunung berapi aktif, Gunung Api Damer dan Gunung Api Wetar. Kemudian, ada pula Gunung Api Wetar yang memiliki ketinggian lebih dari 5.000 meter dari bawah laut.

Benyamin berharap, sinergitas pemerintah pusat dan daerah dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi ancaman bencana alam dan gempa bumi pada 2023.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi tutut menyampaikan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap perubahan iklim yang berpotensi meningkatkan frekuensi bencana.

“Perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis dan Indonesia menempati tiga teratas negara paling rawan bencana,” ujarnya.

Jokowi pun menekankan, kewaspadaan merupakan kunci, baik tahap prabencana, tahap tanggap darurat maupun tahap pascabencana.

Dia juga menggarisbawahi prioritas utama pada tahapan prabencana untuk memitigasi risiko serta meminimalkan korban dan kerugian akibat bencana.

“Penting juga dilakukan edukasi dalam menyiapkan masyarakat, khususnya memberikan pelatihan-pelatihan untuk langkah antisipasi,” jelasnya.

Hadir pada kesempatan itu pejabat pemerintah pusat, gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia, para kelapa kepolisian daerah (kapolda), kepala kepolisian resor (kapolres), komandan komando daerah militer (kodam), dan komandan komando distrik militer (dandim) seluruh Indonesia.

Turut hadir mendampingi Benyamin Dandim 1511/Pulau Moa Galih Perkasa dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten MBD James R Likko.

Pada kesempatan yang sama, James mengatakan, Rakornas Penanggulangan Bencana 2023 diharapkan menjadi sarana koordinasi antara BNPB dan BPBD beserta stakeholder terkait, baik pusat maupun daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan koordinasi kami dengan BNPB dalam upaya mitigasi, khususnya edukasi tentang kebencanaan dalam penanganan korban apabila terjadi bencana alam dan gempa bumi di MBD,” harapnya.

https://regional.kompas.com/read/2023/03/06/15282071/indeks-risiko-bencana-mdb-tertinggi-bupati-benyamin-tekankan-sinergitas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke