KOMPAS.com - Pengantin perempuan hingga puluhan warga mengalami keracunan usai menyantap makanan di acara hajatan pernikahan di Boyolali, Jawa Tengah.
Hajatan yang berakhir petaka ini digelar di Dukuh Kismobudoyo RT 001 RW 003, Desa Banaran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Minggu (26/2/2023).
Ketua RT setempat, Joko Apriyanto, mengatakan warga mulai merasakan gejala keracunan makanan setelah magrib usai hajatan digelar.
Sebagian besar tamu mengeluh mual, muntah dan diare setelah menyantap makanan yang disajikan berupa sambel goreng ati dan terik daging.
Baca juga: Makanan Hajat dan Sumber Air Diduga Jadi Penyebab Ratusan Warga di Bandung Barat Keracunan
"Kalau kecurigaan kami makan sambel goreng ati. Tapi secara pastinya kami tidak tahu karena sampelnya dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jateng," terang Joko dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (28/2/2023).
Menurut Joko warga yang diduga mengalami keracunan makanan sebagian besar ibu-ibu. Mereka ada yang dirawat di rumah sakit dan rawat jalan.
"Ada yang dirawat di rumah sakit dan rawat jalan. Rata-rata ibu-ibu yang mengalami mual, muntah dan diare," terang dia.
Tak hanya tamu, pengantin juga merasakan gejala keracunan seperti mual, muntah hingga diare.
DF, sang mempelai wanita, sempat menggegerkan keluarga.
Sebab dia tak kunjung keluar rumah ketika akan diboyong ke rumah mempelai laki-laki di Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo.
"Iya, iya ikut keracunan," kata Kapolsek Boyolali, AKP Joko Winarno dikutip dari TribunSolo.com, Senin (27/2/2023).
Hal itu diketahui setelah Joko mendapat informasi dari banyaknya pengiring yang tak jadi ikut.
Sebab, jelang keberangkatan ke rumah mempelai laki-laki untuk acara ngunduh mantu, banyak pengiring yang semula mau ikut tak jadi.
Para pengiring yang dari masih keluarga sendiri itu banyak yang absen lantaran mengeluhkan kondisi tubuhnya.
Begitu juga dengan mempelai wanita yang tak kunjung keluar untuk berangkat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.