KOMPAS.com - Seorang kakek yang membawa uang puluhan jutra rupiah diamankan oleh anggot Polsek Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Selasa (28//2/2023).
Saat diamankan, kakek tersebut mengenakan kaos abu-abu dan sarung warna merah biru. Ia juga membawa plastik kuning berisi pakaian dan makanan.
Polisi yang memeriksa identitas kakek tersebut menemukan uang Rp 43.101.000 di dalam lipatan sarung yang ia kenakan.
Uang puluhan juta rupiah tersebut terdiri dari pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000 dan sejumlah pecahan ribuan rupiah.
Baca juga: Soal Kakek yang Ditemukan Bawa Uang Rp 43 Juta di Lombok, Polisi: Itu Hasil Kerja di Malaysia
Saat diperiksa polisi, kakek itu tak bisa berbicara dengan jelas dan mengangguk saja
Kapolsek Praya Iptu Hariono mengatakan, kakek itu sempat menginap di Masjid Tenganan, Kelurahan Gonjak, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.
Lalu oleh Kepala Lingkungan Tenganan dan Bhabinkamtobmas, kakek tersebut dibawa ke Polsek Praya.
"Korban ini ditemukan di Masjid Tenganan Kelurahan Gonjak. Kemudian diantar ke Polsek sekitar pukul 09.30 Wita pagi tadi," kata Hariono saat dikonfirmasi, Selasa.
Ia juga menjelaskan uang Rp 43 juta itu dibungkus plastik hitam dan disimpan di lipatan sarung yang dikenakan.
Baca juga: Kakek yang Bawa Uang Rp 43 Juta Sudah Dijemput Keluarga, Ternyata Warga Lombok Timur
"Kita sudah hitung tadi saat periksa identitasnya. Uang kan itu diikat dan diletakkan di dalam lipatan sarung. Uang itu diikat di dalam sarung dan dibungkus menggunakan plastik hitam," kata Hariono.
Polisi mengaku belum mengetahui asal muasal uang yang dibawa kakek tersebut.
"Apakah uang hasil mengemis, uang pribadi atau uang bersumber dari mana kami belum tau," kata Hariono.
Dari hasil penyelidikan polisi, kakek tersebut bernama Suaen (80), warga Lingkungan Reban Tebu, Kelurahan Sanubaya, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur.
Kepada polisi, keluarga kakek Suaen menjelaskan, uang puluhan juta rupiah itu merupakan hasil jerih payah pria 80 tahun tersebut saat bekerja di Malaysia.
"Katanya kakek ini pernah pergi ke Malaysia, dan pulang pada 2017 lalu, dan uang itu diketahui milik dirinya sendiri dari hasil kerja di Malaysia," kata Hariono saat dikonfirmasi, Selasa (28/2/2023).
Keluarga juga menjelaskan Kakek Suaean memiliki riwayat gangguan mental dan kerap melamun lalu pergi tanpa tujuan.
"Keterangan keluarga, kakek ini memiliki penyakit kehilangan ofektivitasnya (termenung) dan sering keluar rumah dengan membawa uang tanpa sepengetahuan dari keluarga," kata Hariono.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor : Dheri Agriesta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.