Salin Artikel

Kronologi Pengantin hingga 77 Tamu Keracunan di Boyolali, Sampel Sambal Goreng Ati Diuji di Laboratorium

KOMPAS.com - Pengantin perempuan hingga puluhan warga mengalami keracunan usai menyantap makanan di acara hajatan pernikahan di Boyolali, Jawa Tengah.

Hajatan yang berakhir petaka ini digelar di Dukuh Kismobudoyo RT 001 RW 003, Desa Banaran, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali, Minggu (26/2/2023).

Kronologi

Ketua RT setempat, Joko Apriyanto, mengatakan warga mulai merasakan gejala keracunan makanan setelah magrib usai hajatan digelar.

Sebagian besar tamu mengeluh mual, muntah dan diare setelah menyantap makanan yang disajikan berupa sambel goreng ati dan terik daging.

"Kalau kecurigaan kami makan sambel goreng ati. Tapi secara pastinya kami tidak tahu karena sampelnya dibawa ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jateng," terang Joko dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Menurut Joko warga yang diduga mengalami keracunan makanan sebagian besar ibu-ibu. Mereka ada yang dirawat di rumah sakit dan rawat jalan.

"Ada yang dirawat di rumah sakit dan rawat jalan. Rata-rata ibu-ibu yang mengalami mual, muntah dan diare," terang dia.

Pengantin perempuan keracunan

Tak hanya tamu, pengantin juga merasakan gejala keracunan seperti mual, muntah hingga diare.

DF, sang mempelai wanita, sempat menggegerkan keluarga.

Sebab dia tak kunjung keluar rumah ketika akan diboyong ke rumah mempelai laki-laki di Desa Candigatak, Kecamatan Cepogo.

"Iya, iya ikut keracunan," kata Kapolsek Boyolali, AKP Joko Winarno dikutip dari TribunSolo.com, Senin (27/2/2023).

Hal itu diketahui setelah Joko mendapat informasi dari banyaknya pengiring yang tak jadi ikut.

Sebab, jelang keberangkatan ke rumah mempelai laki-laki untuk acara ngunduh mantu, banyak pengiring yang semula mau ikut tak jadi.

Para pengiring yang dari masih keluarga sendiri itu banyak yang absen lantaran mengeluhkan kondisi tubuhnya.

Begitu juga dengan mempelai wanita yang tak kunjung keluar untuk berangkat.

"Sampai pengantinya pun jam setengah 8 itu pun (tak keluar). Harusnya sudah kami jadwalkan ke lokasi yang laki-laki. Tapi yang perempuan itu, gimana ya bahasane. Gemeter gitu lah," jelasnya.

Pengantin perempuan itu pun juga ikut melakukan pemeriksaan bersama.

"Tadi juga ikut periksa di sini," katanya.

Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Boyolali, Endi Aris mengatakan, jumlah penderita sementara yang diduga mengalami keracunan ada 77 orang dari jumlah undangan 250 orang.

"Opnam (dirawat inap) satu orang. Gejala paling banyak dirasakan mual, muntah, diare," ungkap dia.

Adapun upaya yang telah dilakukan, kata dia, Dinas Kesehatan melakukan pengambilan sampel dan pengobatan massal.

Pihaknya juga mengirim sampel makanan dari tempat hajatan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Dinkes Provinsi Jateng.

Sampel makanan itu antara lain sambel goreng ati, terik daging, sop (ayam, jamur putih, wortel, kuah sop, daging ayam), rotiz mete, sosis, es puter, krupuk dan sampel air.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Dita Angga Rusiana)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Sambal Goreng Ati Ubah Pernikahan di Boyolali Jadi Hari Petaka, Pengantin Sampai Tamu Keracunan

https://regional.kompas.com/read/2023/03/01/085126578/kronologi-pengantin-hingga-77-tamu-keracunan-di-boyolali-sampel-sambal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke