MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah menekankan, tak ada kewajiban bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov NTB untuk menonton pagelaran World Superbike (WSBK) yang digelar pada 3-5 Maret.
Meski begitu, Zulkieflimansyah memastikan tetap akan mendukung PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) bersama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dalam penyelenggaraan WSBK di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Disambut Festival Budaya, Pebalap WSBK Akan Diarak Menggunakan Jaran Kamput
"Jangan sampai kita yang menghidupkan dibilang ada pengarahan (ASN) begitu. Tidak kan. Artinya kita juga yang proaktif pasarkan WSBK. Kita yang akan menderita nanti jika tidak sukses," kata Zul di Mataram, Senin (27/2/2023).
Untuk memeriahkan pagelaran WSBK, Pemprov NTB mengajak seluruh masyarakat menonton acara balapan internasional itu di Sirkuit Mandalika.
Zul khawatir ada pihak yang sengaja mengeluarkan isu miring untuk mengganggu penyelenggaraan WSBK di Sirkuit Mandalika.
"Misalnya jika penyelenggaraan disebut tidak sukses, bisa jadi pemerintah bilang tidak efektif tidak ada dampaknya. Nah ini ada yang sengaja membuat image seakan-akan tidak sukses gitu," kata Zul.
Zul pun optimistis pagelaran WSBK yang digelar selama tiga hari di Sirkuit Mandalika itu akan ditonton 50.000 penonton.
"Saya yakin 50.000 penonton tetap dapatlah penonton WSBK," kata Zul.
Zul berharap event WSBK mampu mendatangkan mantan pembalap Yamaha Valentino Rossi untuk menggaet penonton WSBK Mandalika.
"Mudah-mudahanlah bisa. Kita cari cara (mempromosikan WSBK)," kata Zul
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Malady mengungkapkan, tak ada kewajiban bagi ASN untuk membeli tiket WSBK.
Namun, Jamaluddin menyarankan para ASN tetap memeriahkan pagelaran internasional itu, sehingga menjadi contoh bagi masyarakat.
Baca juga: 5 Hari Jelang WSBK di Sirkuit Mandalika, 20.000 Tiket Terjual
"Sejauh ini (pemerintah) tidak ada memaksa ASN untuk nonton. Kami hanya informasikan bahwa ada event WSBK di Mandalika, dan harus jadi contoh yang baik," kata Jamal.
"Mari para ASN berikan contoh yang baik ke masyarakat. Masa orang-orang swasta mau nonton sedangkan ASN kita tidak mau kan," tambah Jamal.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.