Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Kabupaten Batanghari lewat Pertanian

Kompas.com - 24/02/2023, 08:59 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

“(Sebanyak) 82 persen sumber pendapatan masyarakat Batanghari itu berasal dari sektor ini. Meski begitu, sektor pertanian belum sepenuhnya optimal. Jadi, kalau mau bikin masyarakatnya maju, ya, pertaniannya harus maju. Untuk membuat hal itu terjadi, kami jelas harus bisa mengatasi sejumlah tantangan,” kata Fadhil.

Infrastruktur dan kualitas petani

Salah satu masalah fundamental yang mesti segera dibenahi adalah infrastruktur. Saat ini, infrastruktur di Batanghari kurang memadai sehingga distribusi hasil tani terhambat.

Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batanghari telah memperbaiki sekitar 120 km jalan agar dapat dilewati oleh para petani.

Perbaikan ini diharapkan dapat membantu memperlancar dan mempersingkat waktu pendistribusian hasil tani. Dengan begitu, biaya produksi yang dikeluarkan petani dapat diefisienkan.

Selain infrastruktur, kualitas petani di Batanghari juga menjadi masalah penting yang harus segera dibenahi.

“Jujur, banyak petani di Batanghari yang ilmunya belum cukup sehingga hasil produksinya tidak maksimal,” tuturnya.

Dalam memilih bibit misalnya, petani Batanghari belum punya pengetahuan terkait bibit berkualitas.

Petani Batanghari juga kurang memahami tentang cara merawat hasil tani dengan baik.

“Ini yang coba kami benahi karena kalau bisa bertani dengan optimal. Kami sudah menyiapkan cara yang efektif untuk membantu mereka, yakni dengan menyiapkan pendampingan langsung,” paparnya.

Dalam melakukan pendampingan, Pemkab Batanghari telah mengontrak tenaga penyuluh yang akan memberikan sejumlah pengetahuan terkait tata cara bertani yang baik saat berada di lapangan.

Fadhli berharap, program pendampingan dapat mengoptimalkan hasil tani. Dengan demikian, bisa meningkatkan kualitas perekonomian petani dan Kabupaten Batanghari.

“Jadi, hulunya kami benahi agar hilirnya juga merasakan dampak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Tabrak Tiang Lampu, Pembonceng Sepeda Motor Asal Semarang Tewas di TKP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com