Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pascabanjir Solo, BBWS Bengawan Solo Tingkatkan Kapasitas Pompa Air

Kompas.com - 20/02/2023, 18:20 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

 

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo melakukan evaluasi pasca-banjir yang melanda wilayah Solo, Jawa Tengah, beberapa hari lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi, pihaknya akan meningkatkan kapasitas pompa air untuk mengantisipasi banjir.

Kepala BBWS Bengawan Solo Maryadi Utama mengatakan, bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Solo pada Jumat (17/2/2023) karena debit air yang tinggi dan durasi hujan yang deras.

Baca juga: Soloraya Tergenang Banjir, Ganjar Ungkap Hulu Sungai Bengawan Solo Akan Ditata

Pihaknya bersama dengan Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meninjau pompa air di lokasi banjir Solo. Sebab, ada beberapa pompa yang terendam banjir.

"Jadi kita akan mengevaluasi untuk meningkatkan baik pompa dan rumah pompa akan kita tinggikan," kata Maryadi dalam konferensi pers penanganan bencana banjir Solo di Kantor BBWS Bengawan Solo di Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/2/2023).

Maryadi menyampaikan, BBWS Bengawan Solo mengoperasionalkan 15 stasiun pompa air dan empat unit mobil PAM selama dua hari banjir melanda Solo.

Ditambah dengan 10 pompa air yang dimiliki oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo di beberapa lokasi rawan banjir belum mampu mengurangi banjir.

"Waktu itu memang kita kejar-kejaran. Teman-teman stand by dan terus memompa. Karena curah hujan durasinya sangat lama kita masih kekurangan pemompaannya. Karena kapasitas dan keluarannya waktu itu kita perhitungkan punya BBWS itu sekitar 22.000 liter/detik dan kotanya 2.000 liter per detik. Dan airnya terus kita pompa Alhamdulillah Sabtu pagi sudah mulai mengering semua," ungkap dia.

Baca juga: Tanggul Kali Avour di Bojonegoro Jebol akibat Air Luapan Sungai Bengawan Solo

Menurutnya, banjir yang melanda Solo hanya 15 persen dari debit yang masuk ke Sungai Bengawan Solo yaitu 280 meter kubik per detik dibanding beberapa curah hujan yang terjadi di Kali Dengkeng dan Sungai Samin.

Kali Dengkeng 562 meter kubik per detik dan Sungai Samin 400 meter kubik per detik serta limpasan dari anak-anak Sungai Bengawan Solo sehingga debit Sungai Bengawan Solo menjadi level siaga merah yaitu 86,55 meter di atas permukaan laut.

Dikatakan dia bahwa banjir yang melanda Solo selama dua hari kemarin seperti yang terjadi pada 2007 lalu.

"Banjir kali ini adalah banjir setelah 16 tahun yaitu tahun 2007 dan selama 2007 sampai 2016 tidak ada banjir sebesar ini. Ini kita antisipasi dengan evaluasi kemarin kami dampingi Bapak Dirjen Sumber Daya Air untuk mengevaluasi dan meningkatkan kapasitas pompa kita dan mengantisipasi air masuk di Joyotakan," ungkap Maryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com