Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kota Solo Hujan Selama 8 Jam: Total 18.905 Warga di 15 Kelurahan Dikepung Banjir

Kompas.com - 17/02/2023, 06:57 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Total warga yang terdampak bencana banjir di Kota Solo, Jawa Tengah, mencapai 18.905 jiwa. Disaat detik-detik Kota Bengawan mencapai umur ke-278 tahun, pada Jumat (17/2/2023)

Ribuan warga yang terbagi dari 15 kelurahan ini, menjadi saksi malam penuh genangan di kawasan pemukimannya, pada Kamis (16/2/2023).

Kejadian ini berawal pukul 14.00 WIB, saat awan di atas Kota Solo, mulai menghitam dan menurunkan air hujan yang deras. Kondisi ini, berlangsung hingga malam hari, sekitar pukul 22.30 WIB.

Baca juga: Tebing Jalur Solo-Selo-Borobudur Longsor Akibat Hujan 4 Hari Berturut-turut

Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, ribuan warga terdampak terbagi di 4 kecamatan yakni Kecamatan Jebres, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Laweyan. Dan hanya, menyisakan satu kecamatan Banjarsari, yang tidak terdampak banjir.

Kemudian, selama kurun waktu sekitar delapan jam hujan,, para warga di 15 kelurahan, yakni, Bumi, Joyotakan, Sangkrah, Semanggi, Kedung Lumbu, Joyosuran, Mojo, Pasar Kliwon, Sewu, Sudiroprajan, Pucang sawit, Jagalan Gandekan, Jebres dan Panjang, harus berjibaku dengan air hujan.

Ditengah guyuran air hujan, perahu karet berlalu-lalang mengevakuasi warga. Pada petugas dan relawan membantu warga untuk menyelamatkan diri.

Ribuan warga ini tampak gusar tak tenang dan berbondong-bondong mencari lokasi aman untuk berlindung, seperti di Kantor Kelurahan, Masjid hingga Sekolah Dasar.

Meskipun sebagaian warga bisa menyelamatkan barang berharganya. Akan tetapi, banyak dari mereka, juga tak sempat menyelamatkan barang-barangnya, seperti peralatan elektronik hingga sepeda motor.

Seperti halnya, di Kelurahan Jagalan, total ada RW 14, RW 15, dan RW 5, dengan total kurang lebih 700 orang, harus merasakan kado air banjir warna coklat tersebut.

Baca juga: 15 Kelurahan di Kota Solo Terendam Banjir, BPBD Solo Dirikan Posko Pengungsian dan Dapur Umum

Air yang sudah bercampur dengan banyaknya bakteri itu dengan kurun waktu 15 menit, naik ke rumah-rumah warga. Dalam waktu singkat itu, para warga harus rela terendam air kotor dengan tinggi kisaran 1 meter hingga 1,5 meter atau sedada orang dewasa.

"Lima belas menit air naik terus tergenang beberapa titik. Sekitar, hampir 700-an jiwa dari tiga RW," kata Lurah Jagalan, Irjanto Yudha Andika, Kamis (16/2/2023), sore.

Kondisi terendamnya Kota Solo itu, diperparah dengan intensitas hujan deras juga terjadi dikawasan Solo Raya, kurang maksimalnya pompa air dan dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Dari pengakuan warga Kelurahan Jagalan, Joko Susilo (60) mengatakan banjir kali ini terparah dari 2007, lalu. Karena mengharuskan dirinya mengungsi ke rumah saudaranya.

"Ketinggian sampai satu meter tadi. Rencananya nanti ngungsi ke rumah saudara. Ini banjir paling parah setelah 2007 lalu," katanya, Kamis (16/2/2023).

Baca juga: Sehari Sebelum Hari Jadi ke-278 Tahun Kota Solo, 700-an Warga Mengungsi Gara-gara Banjir

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan disela-sela proses evakuasi warga. Pihaknya, berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemerintah Desa, untuk membuat posko pengungsian secara darurat dan dapur umum.

"Pengungsian sudah didirikan dimasing-masing kelurahan ada disekolah juga. Dapur umum sementara ini sudah di pool semua di Kelurahan Jagalan, semua logistik juga disana dari Dinas Sosial," kata Nico Agus Putranto, Kamis (16/2/2023), malam.

Dapur umum juga didirikan secara mandiri oleh relawan-relawan, seperti halnya di Kelurahan Joyotakan dan Kelurahan Jalan Yosodipuro.

"Kami kirimkan personel dan perahu karet untuk evakuasi warga di Gandekan. Kemudian juga proses distribusi logistik ke kelurahan-kelurahan seperti di Kelurahan Joyosuran. Untuk dapur umum, sementara ini kita siapkan di markas PMI Solo, kemudian di Joyosuran, Gandekan, dan Sudiroprajan," jelas CEO PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto, Kamis (16/2/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com