Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Akses Blora-Ngawi Sepanjang 13 Kilometer Rusak Parah

Kompas.com - 11/02/2023, 10:23 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Jalan akses sepanjang 13 kilometer yang menghubungkan Kabupaten Blora, Jawa Tengah dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur kondisinya rusak parah.

Kerusakan jalan antar kabupaten, antarprovinsi yang kondisinya parah tersebut direspons oleh Bupati Blora, Arief Rohman dengan turun ke lokasi, pada Jumat (10/2/2023) sore.

Saat melakukan pengecekan ruas jalan tersebut, pihaknya juga mengajak dinas dan instansi terkait untuk memperbaiki sementara dengan pengurukan grosok di ruas Randublatung - Getas, wilayah Desa Bodeh, Kecamatan Randublatung.

Baca juga: Gunungkidul Dapat Bantuan Perbaikan Jalan Rusak Rp 55 Miliar

Politikus PKB tersebut juga ikut bergotongroyong dengan meratakan material urugan batu grosok dengan cangkul bersama masyarakat sekitar.

Tampak puluhan pekerja hutan dan petani yang melintasi jalan rusak tersebut untuk pulang usai bekerja di ladang.

Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Blora, Jawa Tengah dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, di Kecamatan Randublatung,Dok. tangkapan layar video Kondisi jalan kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Blora, Jawa Tengah dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, di Kecamatan Randublatung,

Bahkan sebelum dirinya datang, ada truk pengangkut hasil panen jagung terperosok di jalan yang rusak.

"Kami ini bersama Pak Camat, Danramil, Kapolsek, Dinas PUPR, ada Mas Yuyus juga anggota dewan, dan warga gotong royong meratakan material grosok di Jalan Randublatung - Getas Kradenan, turut Desa Bodeh. Desa di tengah hutan jati, akses terdekat menuju Ngawi Jawa Timur. Sementara ini dulu agar bisa dilewati dengan aman dahulu," ucap Arief berdasarkan keterangan tertulisnya, Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Jalan Rusak 20 Tahun Akhirnya Diperbaiki, Warga Ngawi Syukuran 1.000 Tumpeng

Untuk mengatasi kondisi jalan rusak antar provinsi tersebut, Arief sedang mengajukan permohonan bantuan pembangunan ke Pemerintah Pusat melalui Inpres (instruksi presiden), supaya mendapatkan dukungan anggaran dari Kementerian PUPR.

"Jalan ini merupakan akses terdekat Blora menuju exit tol Ngawi jika pembangunan jalan berhasil kita lakukan," kata dia.

 

Lebih lanjut Arief menerangkan alasannya minta dukungan dari pemerintah pusat karena jalan tersebut letaknya berada di tengah hutan yang mana juga terdapat lahan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Gajah Mada (UGM) seluas 11 ribu hektar.

"Ada kampus Lapangan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta, almamaternya Pak Presiden. Setiap tahun mahasiswa UGM datang kesini," terang dia.

Pada 2022, Pemerintah Kabupaten Blora telah membangun jalan sekitar 1,5 kilometer dari Pasar Randublatung ke selatan.

Baca juga: Bina Marga Survei Jalan Rusak di Jembatan Glonggongan Rawamangun

Selain itu, banyak pengguna jalan tol ketika keluar dari Ngawi menuju Blora diarahkan Google Maps lewat jalan tersebut karena memang merupakan jarak terdekat.

"Semoga kelanjutan pembangunannya dapat dukungan anggaran dari Pusat. Mohon dukungannya Pak Presiden Jokowi, Pak Mensesneg Pratikno, Pak Menteri PUPR Basuki, Pak Gubernur Ganjar Pranowo, yang semuanya alumni UGM," ujar dia.

"Mohon dukungannya juga Bu Rektor Ova Emilia dan Mas Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono. Jika jalan ini bisa kita wujudkan bersama, betapa senangnya ribuan masyarakat desa hutan di dalam sana yang selama ini jadi kantong kemiskinan. Semangat Sesarengan mBangun Blora Berkelanjutan," imbuh dia.

Beberapa waktu lalu pihaknya juga berusaha berkunjung ke Kementerian Bappenas, Kementerian PUPR, dan Kementerian Keuangan, agar ada kebijakan khusus untuk dukungan anggaran bagi pembangunan daerah.

Sementara itu, Camat Randublatung, Sutarso, mengatakan jarak dari Randublatung, Kabupaten Blora menuju batas Ngawi, sepanjang 18 kilometer.

Baca juga: Hujan Deras, Picu Banjir di Luwu dan dan Jalan Rusak

Kerusakan parah sekitar 13 kilometer dari Randublatung hingga Getas Kradenan, dan Getas hingga batas Ngawi sekitar 3 kilometer, selebihnya kondisinya masih baik.

"Yang parah memang tengah hutan ini. Banyak anak sekolah setiap pagi harus berjibaku dengan lumpur ketika berangkat sekolah ke Randublatung maupun Ngawi," kata dia.

Setidaknya ada 5 truk grosok yang datang untuk melakukan pengurukan titik kerusakan terparah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Pemda Larang 'Study Tour', Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Sejumlah Pemda Larang "Study Tour", Pelaku Wisata di Magelang: Keputusan Aneh dan Reaksioner

Regional
Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Mahakam Ulu Ditetapkan sebagai Tanggap Darurat Banjir hingga 27 Mei

Regional
Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Diduga Dipaksa Cerai, Pria di Banyuasin Aniaya Kedua Mertua

Regional
Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Pemuda di Tarakan Dianiaya hingga Tewas, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo, Pengungsian Dibuka 3 Hari

Regional
Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Dampak Banjir Lahar di Sumbar, 450 Hektar Lahan Pertanian Alami Puso

Regional
Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Berkomitmen pada Zakat, Danny Pomanto Dinobatkan Jadi Duta Zakat Indonesia

Regional
Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Kronologi Ibu-ibu Tampar Anggota Polisi di Makassar, Tak Terima Lapaknya Ditertibkan

Regional
Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Kembalikan Formulir Pilkada ke PDI-P, Wali Kota Semarang Sebut Kriteria Pasangannya

Regional
Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Puncak Kemarau di Jateng Diprediksi Juli dan Agustus 2024, Waspada Cuaca Ekstrem

Regional
Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Siswa SD Hilang pada Banjir Sumbar, Korban Sempat Tulis Puisi tentang Hutan

Regional
Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Wakil Wali Kota Teguh Prakosa Daftar Jadi Bakal Cawalkot Solo di PDI-P

Regional
Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Dampak Banjir Bandang Mahakam Ulu, Belum Ada Listrik Menyala di Ujoh Bilang

Regional
Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Bawa Hasil Bumi dan Barongsai, Wali Kota Semarang Kembalikan Formulir Pendaftaran Pilkada ke PDI-P

Regional
Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Kronologi Ayah Banting Bayinya hingga Tewas di Empat Lawang, Ternyata Sering Lakukan KDRT

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com