SOLO, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Solo, Jawa Tengah, dan sekitarnya pada Jumat (10/2/2023) siang hingga malam membuat puluhan rumah warga kebanjiran akibat luapan dari Sungai Bengawan Solo.
Banjir luapan dari Sungai Bengawan Solo ini masuk ke permukiman warga di Kampung Gulon, Kelurahan Jebres, dan Kampung Sewu di Kecamatan Jebres.
Beberapa warga ada yang masih bertahan di pengungsian dan ada yang sudah kembali ke rumah untuk membersihkan material sisa banjir.
"Sementara yang masih (tergenang) Gulon, Jebres sama di Sewu, tapi yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo sebelah timur tanggul," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Nico Agus Putranto saat dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/2/2023).
Baca juga: ODGJ di Ngawi yang Kabur dari RSUD dan Hilang di Bengawan Solo Ditemukan Meninggal
Menurut dia, warga Sewu yang terkena dampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo mengungsi di atas tanggul. Kemudian, warga Gulon dan Jebres mengungsi di masjid setempat.
"Total ada sekitar 313 orang yang terkena dampak genangan air luapan Sungai Bengawan Solo," ungkap Nico.
Untuk mencukupi kebutuhan warga di pengungsian, kata Nico, BPBD bersama relawan mendirikan dampur umum.
Semua logistik untuk kebutuhan warga disuplai dari BPBD dan Dinas Sosial (Dinsos).
Menurut dia, banjir akibat luapan dari Sungai Bengawan Solo merupakan kejadian tahunan setiap musim hujan.
Baca juga: Balita yang Tercebur dari Perahu Penyeberangan Bengawan Solo Ditemukan Meninggal
Pihaknya selalu mengimbau warga di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo untuk selalu waspada terutama di Kampung Gulon, Jebres.
Pasalnyag. apabila ada kiriman air dari wilayah Sukoharjo dan Boyolali secara bersamaan, air Sungai Bengawan Solo akan mengalami kenaikan.
Air dari Kali Anyar pun sudah tidak memungkinkan masuk ke Sungai Bengawan Solo. Akibatnya, air Kali Anyar meluap dan masuk ke rumah warga.
"Sehingga, antisipasinya kita selalu memberikan ke masyarakat bahwa kewaspadaan dan kemandirian masyarakat harus kita banguh terus. Karena itu, tidak ada pintu. Itu langsung ke Bengawan Solo, tapi karena ketinggian air Bengawan Solo, jadi tidak bisa mengalir ke sana," ungkap Nico.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.