Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Kaltara Pastikan Usut Tuntas Kasus Warga Malinau yang Tewas Tertembak Saat Operasi Penangkapan Narkoba

Kompas.com - 06/02/2023, 13:20 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MALINAU, KOMPAS.com – Buntut kerusuhan yang timbul akibat tewasnya LH, seorang warga adat Malinau, Kalimantan Utara, yang tertembus peluru petugas, sudah diselesaikan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Malinau.

Masyarakat mulai tenang, dan keadaan di Kabupaten Malinau kembali kondusif. Wakapolda Kaltara Brigjen Pol Kasmudi, didampingi Kapolres Malinau, AKBP Andreas Deddy Wijaya, bersama Bupati Malinau, Wempi W. Mawa, langsung mengunjungi rumah duka korban penembakan, Minggu (5/2/2023).

Kasmudi menegaskan, kunjungan tersebut bertujuan untuk menindaklanjuti kesepakatan antara Kapolres Malinau, Bupati Malinau dan unsur masyarakat adat, bahwa masalah yang terjadi, akan diproses dengan serius.

Baca juga: Massa Geruduk Mapolres Malinau, Tak Terima Ada Seorang Warga Adat Tertembak Mati

“Kapolda Kaltara dan jajaran akan serius menangani masalah ini. Dan itu kami yakinkan dengan kehadiran saya, yang mewakili niat baik pimpinan Polri untuk memberikan kepastian hukum kepada keluarga. Polda Kaltara, akan menindaklanjuti kasus ini secara profesional,” ujar Kasmudi.

Komitmen tersebut, juga ditegaskan Kapolres Malinau, AKBP Andreas Deddy Wijaya. Hasil pemeriksaan, juga akan disampaikan kepada masyarakat secara transparan.

‘’Kita sudah imbau masyarakat, proses akan berjalan sesuai SOP yang ada. Saya juga menjamin selaku Kapolres Malinau, bahwa proses akan dijalankan seadil adilnya,’’ kata Andreas.

Andreas mengatakan saat ini pelaku penembakan, Brigpol W dari Intel Resmob Kompi 4 Yon A Pelopor Polda Kaltara, sudah diamankan di Polda Kaltara.

Dia mengatakan Kapolda Kaltara juga telah memerintahkan agar dilakukan pemeriksaan mendetail, sebagai bentuk keseriusan atas tindak lanjut kasus ini.

"Situasi kamtibmas di Malinau saat ini sudah aman kondusif. Kami minta kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dan menerima begitu saja informasi yang beum ada kejelasannya," imbau Andreas.

Sementara itu, Bupati Malinau, Wempi W Mawa, menyampaikan duka mendalam atas peristiwa yang menewaskan salah satu warganya.

Wempi sudah melakukan koordinasi dengan sejumlah Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat, bahwa kerusuhan yang sempat terjadi, merupakan akumulasi spontanitas dari warga.

Baca juga: Polda Lampung: Korban Penembakan Polisi di PT AKG Pernah Curi 250 Tandan Sawit

"Kita harus merespons hal itu dengan bijak, karena Malinau punya harapan untuk terus damai dan kondusif,’’ kata Wempi.

Wempi juga menyampaikan kepada aparat keamanan bahwa keluarga korban menginginkan proses penegakan hukum yang adil. Selain itu juga adanya harapan agar semua pihak bisa mengakses informasi tersebut secara transparan dan adil.

‘’Bagi kita, prinsip utamanya penegakan hukum harus berjalan. Sehingga suasana isu-isu yang dikembangkan oleh pihak tak bertanggung jawab bisa teratasi,’’ imbuhnya.

Wempi juga berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah percaya isu yang dihembuskan satu pihak. Warga tidak boleh mudah terprovokasi dan harus memastikan info yang diperolehnya dapat dipertanggung jawabkan.

Baca juga: Siswa SD di Maluku Tewas Ditembak Temannya dari Jarak 1 Meter, Pelaku Mengira Senapan Tak Berpeluru

‘’Masyarakat malinau jangan mudah terprovokasi, sehingga menjadikan suasana yang sudah kondusif ini kembali tidak aman. Sekarang, situasi sudah kondusif seperti hari hari biasa,’’ kata Wempi.

Diberitakan sebelumnya LH tewas akibat tembakan pistol dari oknum aparat di Malinau, Minggu (5/2/2023). LH berusaha melarikan diri dan melakukan perlawanan saat tertangkap melakukan transaksi narkoba. 

Warga Malinau pun beramai-ramai mendatangi Mapolres Malinau dan menuntut penjelasan atas kematian LH.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com