"Sudahlah, kekuasaan kui ora ono enteke (kekuasaan itu tidak ada habisnya). Sudahlah," ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Baca juga: Cerita Pria Asal Klaten Pergi dari Rumah karena Takut Disunat, Pulang 25 Tahun Kemudian
Agus (38) sudah 25 tahun tidak pulang ke rumahnya setelah pergi karena takut disunat pada saat masih kecil.
Ibunya Amini (60) Warga Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah bahkan sampai pingsan saat melihat anaknya yang kecil sudah menjadi pria dewasa.
Selama 25 tahun, Agus tinggal di Pasar Kepek Timbulharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Amini mengaku sempat pasrah ketika usahanya mencari anak bungsu dari tiga bersaudara itu tidak membuahkan hasil.
Agus pergi meninggalkan rumah tanpa pamit saat masih berusia 12 tahun, tepatnya pada 1998, karena takut disunat.
"Awalnya mau disunatke ajrih terus kesah (awalnya mau disunatkan takut terus pergi)," kata Amini saat ditemui di rumahnya Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Pesawat Lion Air Tabrak Garbarata di Bandara Mopah Merauke, 126 Penumpang Gagal Terbang
Pesawat Lion Air Jt 0797 menabrak garbarata di Bandar Udara Mopah Merauke, Papua Selatan, ketika hendak memutar untuk terbang, Kamis (26/1/2023).
"Pada pukul 9.10 WIT, sayap kanan pesawat menabrak garbarata. Pesawat dilaporkan akan berangkat, dan dalam kondisi baik. Ini yang saya katakan human error, kurang hati-hatinya daripada pilot. Makanya saya sudah arahkan dari Satuan Reskrim dan Narkoba coba kroscek," kata Kepala Kepolisian Resor Merauke AKBP Sandi Sultan saat diwawancara di depan pintu kedatangan Bandar Udara Mopah Merauke, Kamis.
Pihaknya meminta jajarannya untuk berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengecek kejadian itu.
Pesawat Lion Air tujuan Bandara Sentani, Jayapura, Papua, itu mengangkut 126 penumpang. Akhirnya, para penumpang gagal terbang akibat kerusakan pada sayap pesawat.
Baca juga: Pencurian Uang Nasabah BCA di Surabaya, Thoha Ambil Ponsel Milik Tukang Becak untuk Hilangkan Jejak
Thoha, otak pencurian uang Rp 320 juta dari rekening BCA milik Muin Zachry berusaha menghilangkan jejak dengan meminta ponsel milik Setu, tukang becak yang diminta tolong untuk mencairkan uang di Kantor BCA.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam perkara tersebut, Diah Ratri Hapsari, mengatakan, Thoha tidak hanya memberi uang Rp 5 juta sebagai imbalan kepada Setu. Melainkan, Thoha juga meminta ponsel milik Setu.
"Terdakwa Thoha juga meminta ponsel milik Setu untuk menghilangkan jejak dan barang bukti komunikasi," kata Diah dikonfirmasi, Kamis (26/1/2023).
Thoha menjadi otak pencurian uang Muin Zachry sebesar Rp 320 juta dari rekening BCA. Dia memanfaatkan jasa tukang becak bernama Setu yang disebut mirip dengan Muin.
Sebelumnya, Thoha mencuri ATM, KTP dan buku tabungan milik Muin di rumahnya pada Jumat (5/8/2022) untuk keperluan pencairan uang.
Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani, Kontributor Merauke, Fuci Manupapami, Penulis Kontributor Surabaya, Achmad Faizal | Editor Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Dita Angga Rusiana, Andi Hartik)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.