KEPRI, KOMPAS.com - Sejumlah wilayah pesisir Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dilanda banjir rob, Senin (23/01/2023).
Air pasang laut tinggi atau yang juga dikenal warga Kepri dengan sebutan pasang keling menggenangi sejumlah wilayah pesisir Kabupaten Karimun dan Kabupaten Bintan.
Banjir mulai terjadi pada 09.00 WIB dan surut sekitar 12.00 WIB.
Baca juga: Banjir Rob Rendam Permukiman di Bangka Belitung, 505 Jiwa Terdampak
Untuk di Kabupaten Karimun wilayah yang terkena banjir rob di antaranya Kelurahan Pamak, Kelurahan Tanjung Berlian, Pantai Pongkar, Kelurahan Tanjung Batu, Kecamatan Durai dan beberapa daerah pesisir lain.
Di Kelurahan Pamak, Kecamatan Tebing, ketinggian air mencapai paha orang dewasa. Karena fenomena alam ini, air laut masuk dan menggenang ke dalam rumah warga.
Warga terpaksa membersihkan bekas banjir berupa lumpur dan sampah yang dibawa air pasang.
"Ini sudah hari kedua. Tadi malam juga naik sampai ke rumah. Untuk hari ini tingginya sampai di atas lutut," kata seorang warga Kelurahan Pamak, Man Taufik yang sedang membersihkan rumahnya dari bekas banjir.
Baca juga: Atasi Banjir Rob, Tanggul Darurat Dibangun di Pesisir Pantai Halmahera Utara
Man Taufik menyampaikan warga Kelurahan Pamak, terutama yang tinggal di kawasan pesisir sangat menginginkan bantuan dari pemerintah untuk pembangunan tanggul penghalang air pasang.
"Memang sudah ada pemerintah membangun turap, tapi turap itu hanya untuk menurunkan air. Kami berharap agar bisa dibangun turap penghalang," ujarnya.
Sementara di Kelurahan Tanjung Berlian dan Kelurahan Tanjung Batu, Pulau Kundur, banjir rob menggenangi area pelabuhan.
Sementara anak-anak di sekitar kawasan terdampak memanfaatkan banjir untuk berenang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak banjir rob di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) akan terjadi pada Selasa (24/01/2023).
Ketinggian air pasang laut pada puncaknya dapat mengancam penduduk, yakni diperkirakan bisa mencapai 4 meter.
"Perkiraan kami untuk puncaknya Kan terjadi besok. Ketinggian bisa mencapai 4 meter," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Raja Haji Abdullah, M Tito Pradipta Putra.
Baca juga: BMKG Sebut 26 Pantai di Bali Berisiko Banjir Rob, Warga Diimbau Waspada
Kemudian fenomena alam tersebut diprediksi masih akan terjadi hingga Kamis (26/01/2023).
Dijelaskan Tito, banjir rob disebabkan karena posisi bulan tengah berada pada titik terdekat dengan bumi atau juga disebut titik perigee.
"Untuk waktunya di antara pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB," ujar Tito.
Oleh karena itu, Tito meminta agar masyarakat yang berada di wilayah pesisir laut untul lebih waspada.
"Kami imbau agar lebih berhati-hati dan waspada," pesan dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.