PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Banjir rob atau banjir pasang air laut merendam permukiman di dua daerah di Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (22/1/2023). Ketinggian air berkisar 40 sentimeter dan membuat akses transportasi warga terganggu.
"Air mulai naik sekitar pukul 07.00 WIB dan memasuki permukiman warga. Ketinggian sebetis orang dewasa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa saat dikonfirmasi, Minggu.
Mikron memastikan, sejauh ini ada dua daerah terdampak banjir rob, yakni Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Barat.
Baca juga: 2 Polisi di Bangka Belitung Dipecat Terkait Kasus Penyimpangan Seksual
Untuk wilayah Pangkalpinang, berlokasi di Kampung Opas dan Pasir Putih, Kelurahan Rejosari. Warga terdampak banjir mencapai 145 kepala keluarga (KK) atau sekitar 305 jiwa.
Taman dan jalan pedestrian di belakang pasar induk juga terendam banjir rob.
Baca juga: Seorang Nelayan di Bangka Belitung Hilang, Tinggalkan Perahu Kosong
Sementara di Bangka Barat, banjir rob menerjang Kampung Tanjung Laut dengan rumah terdampak 50 unit atau sekitar 200 jiwa.
Dengan begitu, warga terdampak banjir rob sekitar 505 jiwa.
"Petugas kondisi siaga di lokasi dan terus melakukan pemantauan," ujar Mikron.
Menurut Mikron, peringatan dini waspada banjir rob telah disampaikan kepada warga pesisir seiring adanya fenomena alam super new moon.
Sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk di Bangka Belitung terkena dampak naiknya gelombang air laut.
Selain ancaman rob, warga diminta waspada karena masih sering hujan disertai petir dan angin kencang.
"Reptil yang mungkin terganggu dan bisa naik ke rumah," pesan Mikron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.