Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ibu-ibu dan Anak-anak Papua Tarik Pesawat yang Tergelincir di Beoga, Kapolsek: Mereka Bantu Tanpa Komando

Kompas.com - 23/01/2023, 18:16 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan puluhan warga bersama aparat TNI-Polri menarik pesawat SAM Air yang tergelincir di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, viral di media sosial.

Kejadian tersebut diketahui terjadi pada Senin (23/1/2023) pagi setelah pesawat twin otter milik SAM Air mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Beoga.

Pesawat ditarik beramai-ramai setelah semua penumpang dan kru turun.

Baca juga: Pesawat SAM Air Angkut 11 Orang Tergelincir di Beoga, Sayap Kanan Patah

Dalam video tersebut terlihat tak hanya laki-laki dewasa, ibu-ibu dan anak-anak pun ikut serta menarik pesawat berukuran besar tersebut.

"Itu spontanitas dari masyarakat sendiri. Sebelumnya aparat ada gali ban (yang terperosok), pasang sling, tiba-tiba masyarakat langsung antusias turun pegang tali tanpa komando," ujar Kapolsek Beoga AKP Donny Bisai, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin.

Baca juga: Hindari Awan Hitam Saat Akan Mendarat, Pesawat Sam Air Tegelincir di Bandara Beoga

Menurut Kapolsek, aparat sebenarnya tidak meminta masyarakat yang berkumpul di sekitar bandara membantu menarik pesawat.

Namun mereka tiba-tiba ingin ikut serta menarik pesawat seberat 2.654 kilogram tersebut.

Menurut Kapolsek, masyarakat Beoga merasa keberadaan bandara sangat penting lantaran lokasi itu hanya bisa diakses secara cepat dengan jalur udara atau pesawat.

Ada jalan setapak yang menghubungkan Beoga dengan Distrik Ilaga dan Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Namun, kata Kapolsek, butuh waktu berhari-hari untuk menempuhnya.

Sehingga warga pun dengan senang hati membantu menarik pesawat SAM Air yang tergelincir.

"Itu sekitar 70-an warga, mereka pada intinya merasa memiliki, jadi secara spontan mereka bantu, inisiatif dari mereka," kata dia.

Baca juga: Polisi Duga Pelaku Penyerangan Pekerja di Puskesmas Beoga adalah KKB dari Mimika

Pesawat twin otter PK SMS milik Sam Air yang mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin (23/1/2023)Dok. Polda Papua Pesawat twin otter PK SMS milik Sam Air yang mengalami kecelakaan saat mendarat di Bandara Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin (23/1/2023)

Donny menyebutkan, rentang waktu pesawat keluar dan masuk di kawasan Beoga hanya dari pukul 06.00 hingga 08.00 WIT.

Setelah pukul 08.00 WIT, cuaca di Beoga cepat berubah sehingga berisiko bagi penerbangan.

Donny mengakui, proses menarik pesawat tanpa bantuan warga akan sulit dilakukan karena keadaan landasan menanjak sehingga bebannya semakin berat.

Dengan jumlah warga ditambah anggota TNI-Polri yang mencapai puluhan orang, mereka membutuhkan waktu cukup lama untuk mengeluarkan pesawat dari area landasan pacu.

Baca juga: Diduga Beli Senjata untuk KKB di Papua Nugini, 2 Mahasiswa Ditangkap di Boven Digoel

"Proses menarik ke atas itu ada sekitar 20 menit karena kita sempat ada istirahat, kurang lebih jaraknya 40 meter dari TKP," ungkap Donny.

Diberitakan sebelumnya, pesawat twin otter PK SMS milik SAM Air tergelincir saat mendarat di Bandara Beoga, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, Senin (23/1/2023) pagi. Pesawat itu lepas landas dari Timika, Kabupaten Mimika.

"Kejadian sekitar pukul 07.30 WIT, menurut info pilot, dia saat mau mendarat menghindari awan hitam di pintu masuk bandara sehingga dia agak naik sedikit baru turun. Posisi landasan agak miring sehingga saat mendarat tergelincir," ujar Donny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com