Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investigasi Longsor Tambang Emas Ilegal Sekatak, Polisi Telusuri Identitas Pemodal Asal Jawa Barat

Kompas.com - 19/01/2023, 10:56 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BULUNGAN, KOMPAS.com – Unit Reskrim Polres Bulungan, Kalimantan Utara, masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus longsornya salah satu lubang galian tambang emas ilegal di KM 15 Sekatak, yang menewaskan dua orang pada Senin (9/1/2023) lalu.

Kasat Reskrim Polres Bulungan, Iptu Khomaini mengatakan, sejauh ini, Polisi masih meminta keterangan lima orang saksi.

"Kita sudah memeriksa lima saksi yang terlibat proses evakuasi korban tewas akibat lubang galian tambang yang longsor. Untuk para penambangnya, kita belum mintai keterangan," ujarnya, dihubungi Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Telan 2 Korban Jiwa, Tambang Emas Ilegal Sekatak Dibongkar Polisi

Namun demikian, petugas sudah mengantongi nama pemodal dari aktivitas ilegal tersebut. "Info yang kami peroleh di lapangan, pemodalnya berasal dari Jawa Barat. Kita masih dalami identitas yang bersangkutan," imbuhnya.

Khomaini belum bersedia menyebutkan nama, atau pun sejauh mana peran dari pemodal tersebut. Bagaimana bisa ia berinvestasi di lokasi tambang illegal, dan sudah berapa banyak keuntungan yang dihasilkan.

"Berapa banyak emas yang didapat, kita belum sampai arah sana (penyelidikannya). Tapi aktivitas penambangan ilegal di lokasi yang menewaskan dua korban, sudah terjadi sekitar setahun," jawabnya.

Polisi juga segera memanggil para penambang, dan meminta keterangan lebih rinci, terkait tambang, maupun kronologis kasus longsor yang terjadi.

"Kita berencana meminta pendapat ahli pidana berkaitan dengan pandangan dan jeratan hukum dalam kasus yang sedang didalami ini," kata Khomaini.

Sebelumnya, salah satu lubang galian di lokasi tambang emas ilegal di KM 15 Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, longsor dan menelan korban jiwa, Senin (9/1/2023).

Dua korban tewas tertimbun masing-masing, seorang warga sipil bernama R (49) dan korban lain, bernama K, yang diinformasikan sebagai anggota TNI dari Denpom VI/3 Bulungan, berpangkat Pratu.

Keduanya berhasil ditemukan pada Selasa (10/1/2023) sekitar pukul 01.00 Wita, dan dievakuasi ke Puskesmas, sekaligus untuk visum et repertum.

Belum ada penjelasan lebih jauh, terkait keberadaan anggota TNI di lokasi tambang emas ilegal tersebut.

Kasus ini pun menjadi atensi Kodam VI/Mulawarman, yang langsung menurunkan tim untuk menginvestigasi kebenaran informasi adanya anggota TNI yang tewas di areal tambang ilegal.

Baca juga: TNI Investigasi Dugaan Anggotanya Tewas di Tambang Emas Ilegal Sekatak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Sederet Fakta Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dibunuh 3 Pria, Pelaku Bawa Kabur THR Korban

Regional
Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Anggota OPM Pelaku Penyerangan Pos Kisor Serahkan Diri dan Kembali ke Pangkuan NKRI

Regional
Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Bus Eka Tabrak Truk di Tol Solo-Ngawi, 1 Orang Tewas, Ini Dugaan Penyebabnya

Regional
PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

PDAM Magelang Beri Diskon untuk Masyarakat Penghasilan Rendah, Catat Tanggalnya

Regional
Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Timnas Menang atas Korea Selatan, Warga Ambon Konvoi Sambil Bunyikan Klakson

Regional
Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Cerita Nelayan Berhari-hari Bantu Cari Dokter Wisnu di Laut, Keluarganya Pernah Jadi Pasien Sang Dokter

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com