BULUNGAN, KOMPAS.com - Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) VI Mulawarman, melakukan investigasi di lokasi tambang emas ilegal di KM 15 Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Hal tersebut dilakukan pascaseorang anggota TNI AD tewas tertimbun longsoran salah satu lubang galian tambang, pada Senin (9/1/2023).
Kepala Bagian Penerangan Kodam VI Mulawarman, Letkol Kukuh Dwi Antono, mengatakan, beredarnya informasi seorang anggota TNI yang bertugas di Denpom Bulungan menjadi salah satu korban tewas, masih butuh pendalaman.
"Info masyarakat kan ada dua korban tewas, satu warga sipil, dan satunya anggota TNI katanya. Kami butuh kepastian, sehingga Dandenpom diperintahkan Pangdam untuk lakukan investigasi lapangan," ujar Kukuh, saat dikonfirmasi, pada Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Dua Korban Tewas Tertimbun di Tambang Emas Ilegal Sekatak, Salah Satunya merupakan Anggota TNI
Saat ini, Kodam VI Mulawarman sudah menurunkan tim untuk investigasi.
Jika ditemukan fakta bahwa salah satu korban yang tewas memang benar anggota TNI, maka tim akan mendalami sejauh mana keterlibatannya dan aktivitas apa yang dilakukan di lokasi pertambangan emas ilegal tersebut.
"Sejauh ini, kami belum bisa memastikan statusnya apakah salah satu korban tewas adalah TNI. Kami masih menunggu hasil investigasi, kan banyak orang yang rambutnya cepak ngaku-ngaku anggota, makanya kami pastikan dulu," imbuh dia.
Sebelumnya, salah satu lubang galian di lokasi tambang emas ilegal di KM 15 Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, longsor dan menelan korban.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.