Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Abu Erupsi Gunung Marapi, Warga Tanah Datar Minta Bantuan Masker

Kompas.com - 10/01/2023, 19:30 WIB
Perdana Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meminta bantuan masker setelah terdampak dari abu erupsi Gunung Marapi.

Tanah Datar merupakan daerah yang masuk dalam zona merah letusan gunung tersebut.

"Sudah ada permintaan dari Tanah Datar terhadap kebutuhan masker," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Rumainur kepada wartawan, Selasa (10/1/2023) di Padang.

Baca juga: Berstatus Waspada, Pemkab Agam Minta Sekitaran Gunung Marapi Dikosongkan

BPBD Sumatera Barat sudah menyiapkan 20.000 masker untuk nantinya dibagikan kepada warga.

Menurut Rumainur, permintaan penyediaan masker itu baru datang dari BPBD Tanah Datar.

"Sekarang kita siapkan dulu. Nanti kalau sudah dibutuhkan langsung didistribusikan," kata Rumainur.

Hingga saat ini, Gunung Marapi yang berada di perbatasan Tanah Datar dan Agam sudah mengalami erupsi 94 kali sejak Sabtu (7/1/2023).

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, BKSDA Pastikan Seluruh Pendaki Sudah Turun Gunung

Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter di atas puncak pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 06.11 WIB.

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," ujar Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).

 

Oktory mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi lebih kurang  45 detik.

Menurut Oktory, dalam beberapa bulan belakangan memang terjadi peningkatan aktivitas dalam perut gunung sehingga menimbulkan erupsi.

"Kendati demikian levelnya masih level II atau waspada," jelas Oktory.

Baca juga: Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat

Oktory mengimbau masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.

"Ini demi keselamatan warga juga. Jadi mohon dipatuhi rekomendasi itu karena Marapi sekarang berada di level II dan ada aktivitas," kata Oktory.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Irjen Pol Purn Johni Asadoma Mendaftar sebagai Calon Gubernur NTT ke PAN

Regional
Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Jadi Bandara Domestik, SMB II Palembang Tetap Layani Penerbangan ke Jeddah dan Mekkah

Regional
Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Mahasiswa di Ambon Tewas Gantung Diri, Diduga karena Masalah Asmara

Regional
Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Tiri Saat Istri Tak di Rumah, Pria di Agam Ditangkap Polisi

Regional
BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

BPBD Minta Warga Lebak Waspadai Hujan Lebat di Malam Hari

Regional
Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Napak Tilas 2 Abad Traktat London, BI Pamerkan Uang Kuno

Regional
2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

2 Pembeli Cula Badak Taman Nasional Ujung Kulon Ditangkap

Regional
Aniaya 2 'Debt Collector', Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Aniaya 2 "Debt Collector", Aiptu FN Sudah Jadi Tersangka

Regional
Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Kunci di Balik Kegigihaan Ernando Ari, Ada Doa Ibu yang Tak Pernah Padam

Regional
Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Karyawan Warung Bakso di Semarang Perkosa Rekan Kerjanya, Pelaku: Saya Nafsu

Regional
Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Cerita Pilu Kasus Adik Aniaya Kakak di Klaten, Ibu yang Sakit Stroke Tak Tahu Anaknya Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com