PADANG, KOMPAS.com-Warga Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meminta bantuan masker setelah terdampak dari abu erupsi Gunung Marapi.
Tanah Datar merupakan daerah yang masuk dalam zona merah letusan gunung tersebut.
"Sudah ada permintaan dari Tanah Datar terhadap kebutuhan masker," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat Rumainur kepada wartawan, Selasa (10/1/2023) di Padang.
Baca juga: Berstatus Waspada, Pemkab Agam Minta Sekitaran Gunung Marapi Dikosongkan
BPBD Sumatera Barat sudah menyiapkan 20.000 masker untuk nantinya dibagikan kepada warga.
Menurut Rumainur, permintaan penyediaan masker itu baru datang dari BPBD Tanah Datar.
"Sekarang kita siapkan dulu. Nanti kalau sudah dibutuhkan langsung didistribusikan," kata Rumainur.
Hingga saat ini, Gunung Marapi yang berada di perbatasan Tanah Datar dan Agam sudah mengalami erupsi 94 kali sejak Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Gunung Marapi Erupsi, BKSDA Pastikan Seluruh Pendaki Sudah Turun Gunung
Sebelumnya diberitakan, Gunung Marapi di Sumatera Barat erupsi dengan tinggi kolom abu teramati 300 meter di atas puncak pada Sabtu (7/1/2023) sekitar pukul 06.11 WIB.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah tenggara," ujar Koordinator Kelompok Gunung Api, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Oktory Prambada yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Oktory mengatakan erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.4 mm dan durasi lebih kurang 45 detik.
Menurut Oktory, dalam beberapa bulan belakangan memang terjadi peningkatan aktivitas dalam perut gunung sehingga menimbulkan erupsi.
"Kendati demikian levelnya masih level II atau waspada," jelas Oktory.
Baca juga: Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat
Oktory mengimbau masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung tidak diperbolehkan mendaki pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
"Ini demi keselamatan warga juga. Jadi mohon dipatuhi rekomendasi itu karena Marapi sekarang berada di level II dan ada aktivitas," kata Oktory.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.