KOMPAS.com - Sebanyak 356 wisatawan terkebak di Kepulauan Karimujawa, Jepara, Jawa Tengah sejak Sabtu (24/12/2022) akibat cuaca ekstrem.
Empat puluh orang di antaranya adalah wisatawan mancanegara dari Belanda, Jerman dan Eropa.
Sisanya adalah wisatawan domestik yang berkunjung melalui biro jasa dan secara mandiri sejak Kamis (22/12/2022).
Mereka terjebak di Karimunjawa dan tak bisa pulang karena cuaca ekstrem.
Baca juga: Cuaca Ekstrem, 500 Jiwa Diangkut dari Karimunjawa Menuju Semarang
Berdasarkan rilis dari BMKG disebutkan bahwa peringatan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter hingga 4 meter terjadi di Perairan Karimunjawa pada Sabtu (24/12/2022).
Karena kondisi tersebut, kapal penyeberangan di Jepara baik express Bahari maupun Siginjai diimbau tidak beroperasi.
Namun pada para wisatawan dan juga warga lokal berhasil dievakuasi menggunakan Kapal Motor (KM) Kelimutu milik Pelni pada Selasa (27/12/2022) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Dari data yang terhimpun, ada 500 orang yang ikut KM Kelimutu berlayar dari Pelabuhan Legon Bajak Karimunjawa menuju Pelabuhan Tanjungemas Semarang.
Rinciannya 49 wisatawan asing, 361 wisatawan domestik dan sisanya warga lokal yang punya kepentingan.
Baca juga: 537 Wisatawan dan Pekerja dari Karimunjawa Dijadwalkan Tiba di Semarang Rabu Pagi
Hal tersebut dijelaskan oleh Petinggi Karimunjawa Arif Rahman saat dihubungi Kompas.com pada Selasa malam.
"Diberangkatkan dari Karimunjawa sekitar pukul 22.00 dan dijadwalkan sampai Semarang pukul 05.00," kata Arif.
Menurut Arif, selama beberapa hari tertunda kepulangannya, ratusan wisatawan tersebut dalam kondisi baik-baik saja.
Penjemputan menggunakan KM Kalimutu awalnya dijadwalkan pada Selasa (27/12/2022) pukul 19.30 WIB. Namun karena cuaca buruk, penjemputan diundur menjadi pukul 21.00 WIB.
Baca juga: Cuaca Buruk, Jam Penjemputan Ratusan Wisatawan yang Terjebak di Karimunjawa Diundur
Bahkan menurutnya harga cabai tembus Rp 200.000 per kilogram.